Bakal Calon Presiden RI Periode 2024-2029 Prabowo Subianto mengatakan Indonesia harus menghimpun semua kekuatan ekonomi untuk mengejar target negara maju, terutama Indonesia Emas Tahun 2045.
Kekuatan ekonomi, jelasnya, akan meningkatkan penerimaan negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, mulai dari pengembangan sumber daya manusia hingga fasilitas publik, seperti sekolah, rumah sakit, infrastruktur, termasuk lembaga-lembaga penelitian.
“Contohnya, sekarang uang kita (Indonesia), penerimaan kita, penerimaan pemerintah sebagai rasio atau presentasi dari PDB kita. Hasil kita sebagai bangsa tahun ini Rp1,4 triliun”.
“Penerimaan pemerintahpajak dan dan non pajak sekitar 12 persen sampai 14 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto),” ujar Prabowo dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023) malam.
Dia mengatakan Vietnam dan Thailan sudah menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan Indonesia jika dilihat dari rasio penerimaan negara terhadap PDB, yaitu sekitar 18 persen.
Dia meyakini, jika Indonesia bisa menyamai kedua negara itu, maka pendapatan negara akan semakin meningkat. Bahkan, bisa lebih tinggi lagi jika melihat potensi ekonomi domestik.
Dari sisi utang luar negeri, dia mengatakan saat ini, rasio utang Indonesia sekitar 39 persen dari PDB. Angka ini, terendah dibandingkan negara-negara lain di dunia.
“Rasio utang luar negeri salah satu terendah di dunia, India kalau tidak salah 60 persen. Artinya banyak sekali yang bisa kita dapat, dengan uang kita akan investasi yang lebih baik,” paparnya.
Penelitian dan Pengembangan
Lebih jauh, dia mengatakan salah satu sektor yang dapat didukung penuh dengan meningkatnya penghasilan negara dalam mendanai riset dan pengembangan (Litbang).
“Litbang kita harus kita lipatgandakan, ujungnya kita butuh pendanaan, berarti ujungnya ya uang. Makanya saya sebut transformasi bangsa, Kita perlu menghimpun kekuatan ekonomi kita”.
“Uang harus dikumpulkan, sistem harus diperbaiki, supaya ada uang untuk investasi di Litbang, di sekolah, di univesitas dan sebagainya. Ujung-ujungnya uang sebagai alat untuk kita kejar ketertinggalan”.
Untuk itu, Prabowo mengatakan berbagai potensi harus digali agar hasilnya dapat menjadi nilai tambah bagi negara, terutama pengelolaan sumber daya alam.
Hal ini, jelasnya, menjadi salah satu alasan mengapa perlu dilakukan hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Naipitupulu
#beritaviral
#beritaterkini