Home » PVMBG Turunkan Status Gunung Api Ijen Jadi Normal, Waspada Ancaman Gas Vulkanik

PVMBG Turunkan Status Gunung Api Ijen Jadi Normal, Waspada Ancaman Gas Vulkanik

by Junita Ariani
2 minutes read
PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Api Itjen menjadi menjadi Level I (Normal) dari sebelumnya Level Il (Waspada)

ESENSI.TV - JAKARTA

Pusat Vulkanologi Mitigas Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Api Itjen.

Dari sebelumnya Level Il (Waspada) menjadi Level I (Normal) terhitung sejak 1 Agustus 2023 pukul 12.00 WIB.

Begitupun, pengunjung/wisatawan/penambang diminta tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah Gunungapi Ijen.

“Tidak boleh menginap di Kawah Ijen dalam radius 500 meter,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Selasa (1/8/2023) di Jakarta.

Dikatalannya, aktivitas vulkanik gunung api Ijen fluktuatif dengan kecenderungan menurun. Hal ini menunjukkan adanya penurunan tekanan pada kedalaman dangkal sebagai akibat dari aktivitas hidrothermal Gunung Ijen.

“Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrument, PVMBG menurunkan tingkat aktivitas Gunung Ijen dari Level Il (Waspada) menjadi Level I (Normal),” kata Hendra.

Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait kata Hendra, agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik.

Lantaran itu sangat berbahaya dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Api Ijen.

“Jika tercium bau gas sulfur/belerang yang menyengat/pekat, masyarakat agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut),” jelas Hendra.

Baca Juga  Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Kolom Abu Setinggi 3.000 Meter

Erupsi Gunung Api Ijen Sejak 1900

Gunung Api Ijen posisi geografisnya berada pada koordinat 08003,30′ LS – 11414,31′ BT. Secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.

Erupsi Gunung Api Ijen sejak tahun 1900 berupa letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah. Erupsi freatik pada tahun 1993 menghasilkan tinggi kolom asap berwarna hitam yang mencapai ketinggian 1000 m.

Pada tahun 2011-2012 juga mengalami peningkatan aktivitas berupa kenaikan kegempaan dan suhu air danau.

Pada tahun 2017 terjadi tiga kali semburan gas (C02 outburst) dan pada tahun 2018 juga terjadi tiga kali semburan gas (C02 outburst).

Yaitu pada tanggal 10 Januari 2018, 19 Februari 2018 dan 21 Maret 2018 merupakan semburan gas yang cukup besar. Yang diikuti oleh kejadian aliran gas menyusuri lembah Sungai Banyu Pait hingga mencapai jarak lebih dari 7 km.

Peningkatan kegiatan terakhir terjadi pada 17 Januari 2020, berupa kenaikkan jumlah gempa vulkanik dangkal. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life