Home » Status Gunung Marapi Naik Jadi Level Siaga, Awas Potensi Ancaman Gas Beracun

Status Gunung Marapi Naik Jadi Level Siaga, Awas Potensi Ancaman Gas Beracun

by Junita Ariani
2 minutes read
PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status Gunung Marapi di Sumatera Barat menjadi Level III atau Siaga.

ESENSI.TV - BANDUNG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status Gunung Marapi di Sumatera Barat menjadi Level III atau Siaga.

PVMBG menaikkan status Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III terhitung dari tanggal 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB. Dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini,” ujar Hendra, Rabu (10/1/2024).

Hendra meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan di dalam radius 4,5 km dari kawah terkait dengan adanya potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun. Seperti gas CO2, CO, SO2, dan H2S di area kawah/puncak Gunung Marapi.

Dikatakannya, peningkatan status tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan aktivitas vulkanik berdasarkan pengamatan instrumental. Dan, data kegempaan dalam interval waktu 1-8 Januari 2024.

Pascaerupsi 3 Desember 2023, kata Hendra, erupsi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini. Jumlah erupsi harian cenderung menurun. Namun sebaliknya jumlah gempa Low Frequency dan Vulkanik Dalam (VA) cenderung meningkat.

Yang mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman masih terjadi dan cenderung meningkat. Hal ini juga terlihat dari grafik baseline RSAM yang masih di atas normal dan data tiltmeter yang cenderung mendatar.

“Pertimbangan lainnya adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual, terekamnya gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor. Dan, menerus masih menunjukan aktivitas yang masih tergolong tinggi. Juga laju emisi (fluks) gas SO2 yang dihasilkan dari aktivitas gunung yang tergolong tinggi,” jelasnya.

Kondisi tersebut menurut Hendra dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunungapi. Yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.

Potensi Ancaman Bahaya

Hendra meminta masyarakat mewaspadai potensi/ancaman bahaya yang juga dapat menjadi lebih luas, yaitu:

Baca Juga  [UPDATE] Hujan Abu Gunung Marapi, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas Luar Rumah

Jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar.

Dengan potensi/ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi/Kawah Verbeek.

Sedangkan untuk potensi/ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas/jauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng gunungapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.

Karena itu terdapat potensi bahaya dari aliran atau banjir lahar pada lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak gunungapi.

“Terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2, dan H2S di area kawah/puncak G. Marapi.

Karena itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat, pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak memasuki area dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Begitu juga bagi yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunungapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar. Yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

“Jika terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Melindungi mata dan kulit. Serta mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” terangnya.

PVMBG kata Hendra, terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Marapi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life