Home » Wujud Indonesia Sentris, Kemenhub Bangun LRT Pertama di Sumatera

Wujud Indonesia Sentris, Kemenhub Bangun LRT Pertama di Sumatera

by Junita Ariani
2 minutes read
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) konsisten membangun infrastruktur transportasi dengan paradigma Indonesia Sentris atau secara merata di seluruh wilayah.

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) konsisten membangun infrastruktur transportasi dengan paradigma Indonesia Sentris.

Atau secara merata di seluruh wilayah. Salah satunya yaitu infrastruktur perkeretaapian.

“Dari berbagai infrastruktur perkeretaapian yang dibangun dua diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah diselesaikan. Yaitu LRT Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api Makassar-Parepare rute Maros-Barru,” ujar Menhub di Jakarta, Minggu (24/12).

Dikatakannya, angkutan massal kereta api adalah angkutan masa depan. Setiap kota seyogyanya memiliki moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan.

LRT Sumsel di Kota Palembang yang mulai beroperasi sejak tahun 2018, menurutnya sudah menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat di Kota Palembang dan sekitarnya.

Proyek dengan nilai investasi Rp12,5 triliun tersebut mengalami peningkatan penumpang rata-rata sebesar 31% tiap tahunnya.

Dan, untuk tahun 2023 ini sudah mencapai 3.712.254 penumpang dengan rata-rata jumlah penumpang per hari sebesar 10.983 orang.

“Pada tahun 2018 jumlah penumpang masih 2.000-an orang per hari. Kemudian di 2022 jumlahnya mencapai 3 juta penumpang. Dan, tahun ini bisa mencapai 4 juta. Jadi trennya naik terus,” ucapnya.

Hadirkan Layanan Angkutan Penumpang

Untuk semakin memudahkan masyarakat mengakses LRT, Kemenhub bersama Pemko Palembang menghadirkan layanan angkutan penumpang (feeder).

Baca Juga  Puncak HKN ke-59, Hassanudin Serahkan Penghargaan kepada Nakes dan Kader Posyandu

Saat ini, kata Menhub, tersedia 7 koridor feeder. Di mana 2 diantaranya disediakan oleh Pemko yang mengakomodir sampai ke komplek perumahan untuk mempermudah akses masyarakat menuju LRT Sumsel.

Proyek kedua yaitu Kereta Api Makassar Pare-Pare, dengan nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare berjumlah Rp9,28 triliun.

Anggaran berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.

Adapun jalur yang sudah terbangun saat ini yakni sekitar lebih dari 110 km, terbentang dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru melewati 10 stasiun.

“Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini merupakan wujud nyata pembangunan secara merata di seluruh wilayah, yang dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat,” ujar Menhub.

Dikatakannya, dalam rentang waktu 2014 sampai 2023, berbagai pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian dilakukan.

Meliputi peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 Km’sp dan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.683,44 Km’sp.

Beberapa diantaranya yaitu pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 152,46 km (jalur ganda). LRT Jabodebek sepanjang 49,21 km (jalur ganda), LRT Sumsel 23,4 km (jalur ganda), serta LRT Jakarta sepanjang 5,8 km. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life