Home » Zulhas Temui 6 Mendag Negara Maju Bahas Perdagangan RI

Zulhas Temui 6 Mendag Negara Maju Bahas Perdagangan RI

by Administrator Esensi
5 minutes read
Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible for Trade/APECMRT

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan 6 menteri perdagangan dari 6 negara maju di dunia. Pertemuan ditujukan sebagai upaya meningkatkan kerjasama dan peningkatan kinerja perdagangan Indonesia.

Semua pertemuan dilakukan di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible for Trade/APECMRT), di Detroit, Amerika Serikat, Kamis (25/5/2023).

Pertemuan dengan Mendag Kanada

Pertama, Zulhas bertemu dengan Menteri Perdagangan Kanada Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.

Zulhas mengajak Kanada untuk bersama-sama meningkatkan komitmen mempercepat terselesaikannya perundingan persetujuan kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Kanada (ICA–CEPA).

“Saya optimistis upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia dan Kanada salah satunya dapat dicapai melalui Indonesia–Canada CEPA. Indonesia dan Kanada melakukan diskusi yang konstruktif dan signifikan dalam pembahasan teks perjanjian,” kata Zulhas.

Selain itu, ia juga akan mendorong proses sertifikasi halal dan meminta akses produk pertanian Indonesia ke Kanada.

Pertemuan itu menyepakati IA—CEPA dapat segera selesai dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian kedua negara. Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan perundingan putaran keempat ICA—CEPA pada 20–24 Februari 2023 di Bandung.

Kedua negara bersiap untuk menyelenggarakan putaran kelima perundingan ICA–CEPA pada akhir Mei 2023 di Ottawa, Kanada.

Sementara itu, Menteri Mary Ng menyampaikan bahwa Kanada mendorong agar rekognisi sertifikasi halal dengan Indonesia dapat segera diselesaikan.

Mary Ng menegaskan, pihaknya merupakan salah satu negara terdepan di dunia di bidang pertambangan. Dengan sektor pertambangan yang mengedepankan aspek inovasi, keberlanjutan, dan rantai pasok global, Kanada optimistis Indonesia dan Kanada dapat menjalin kerja sama hilirisasi produk pertambangan yang bernilai tambah.

Pertemuan dengan Mendag Peru

Kedua, Zulhas bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Juan Carlos Mathews Salazar. Keduanya berdiskusi intensif terkait perdagangan kedua negara tanpa melibatkan pihak ketiga atau hub.

Zulhas mendorong agar tim perunding kedua negara dapat segera memproses persiapan peluncuran perundingan Indonesia–Peru CEPA.

“Indonesia mendorong tim perunding agar dapat segera menyelesaikan terms of reference perundingan, sehingga perundingan perdagangan antara Indonesia dan Peru dapat segera dimulai. Kami harap akan terjadi peningkatan hubungan dagang yang signifikan antara Indonesia dan Peru,” katanya.

Senada dengan itu, Juan Carlos menyambut baik adanya rencana jalinan hubungan dagang dengan kerangka CEPA tersebut.

“Peru telah memiliki banyak kerja sama perdagangan bebas dengan banyak negara, tetapi belum memiliki kerja sama dengan Indonesia. Maka, momentum untuk mengusung Indonesia—Peru CEPA ini akan menjadi saatnya Peru memiliki kerja sama perdagangan bilateral dengan Indonesia,” ungkap Carlos.

Data Kemendag mencatat, total perdagangan Indonesia dan Peru tahun 2022 mencapai USD554 juta. Nilai tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke Peru sebesar USD443 juta dan impor Indonesia dari Peru USD112 juta.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Peru antara lain kendaraan bermotor, pupuk mineral atau kimia, alas kaki, kertas tisu, serta kertas dan karton. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Peru antara lain biji coklat, pupuk mineral atau kimia, batu bara, buah anggur, dan ekstrak sayuran.

Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD331 juta. Adapun pada Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia–Peru tercatat USD134,8 juta atau meningkat 36,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Adapun nilai ekspor Indonesia pada Januari–Maret 2023 senilai USD109,6 juta dengan impornya USD25,2 juta sehingga Indonesia surplus sebesar USD84,4 juta.

Pertemuan dengan Mendag Selandia Baru

Ketiga, Zulkifli Hasan bertemu Menteri Perdagangan dan Pengembangan Ekspor Selandia Baru, Damien O’Connor. Pertemuan keduanya membahas peningkatan komitmen perdagangan Indonesia dengan Selandia Baru di bawah payung Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN, Australia, dan Selandia Baru (AANZFTA).

Zulhas berharap protokol kedua untuk mengamendemen AANZFTA dapat segera diselesaikan dan ditandatangani.

“Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam penyelesaian peningkatan kerja sama AANZFTA. Ditandatanganinya Protokol Kedua untuk Mengamendemen AANZFTA pun menjadi salah satu capaian prioritas ekonomi Indonesia selaku Ketua ASEAN 2023. Untuk itu, Indonesia mengharapkan peningkatan kerja sama AANZFTA dapat segera terwujud,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Damien O’Connor mengharapkan agar kerja sama dengan Indonesia juga dapat berkembang, khususnya di bidang peternakan.

Isu yang diutarakan meliputi kerja sama penanganan penyakit mulut dan kuku serta kerja sama peternakan sapi perah. Diangkat juga mengenai penerbangan langsung Bali—Auckland yang semakin menghubungkan kedua negara.

Sebagaimana diketahui, total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru sepanjang 2022 mencapai USD2,1 miliar. Ekspor Indonesia tercatat sebesar USD731,9 juta dan impor Indonesia USD1,4 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru antara lain bungkit minyak nabati, batu bara, aparatus untuk TV, kayu, serta kertas toilet, tisu, dan sejenisnya.

Baca Juga  Flu Burung Terkonfirmasi di Korea Selatan

Komoditas impor utama Indonesia dari Selandia Baru antara lain susu dan krim, mentega, kasein dan kaseinat, keju dan dadih susu, serta tepung.

Adapun pada Januari—Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru tercatat sebesar USD453,8 juta, dengan nilai ekspor Indonesia USD166,4 juta dan impornya USD287,4 juta.

Pertemuan dengan Mendag Jepang

Keempat, Zulhas bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi. Keduanya mendiskusikan peningkatan hubungan kerjasama kedua negara, terutama dengan adanya perjanjian dagang kedua negara seperti Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), dan ASEAN—Japan Comprehensive Economic Partnership Agreement (AJCEP).

“Selain itu, Indonesia mencatat permintaan Jepang atas akses pasar baja dan meminta agar Jepang dapat mengeliminasi tarif untuk empat pos tarif tuna kaleng.Terkait kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Jepang. Kami mengharapkan dukungan Jepang untuk PED ASEAN, yaitu ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan ASEAN Industrial Project-Based Initiatives agar sejalan dengan program Jepang,” ujar dia.

Sementara itu, Menteri Nishimura Yasutoshi menyampaikan ketertarikan Jepang untuk menjalin kerja sama di bidang energi untuk ibu kota baru Indonesia.

Meski demikian, Nishimura juga menekankan kembali terkait penyelesaian kasus impor baja di Indonesia.

Total perdagangan Indonesia dan Jepang sepanjang tahun 2022 mencapai USD42,02 miliar. Ekspor Indonesia tercatat sebesar USD24,85 miliar dan impor USD17,18 miliar. Indonesia mencatatkan surpus USD7,67 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang antara lain batu bara, bijih tembaga, mate nikel, sisa dan skrap logam mulia, serta karet alam. Komoditas impor utama Indonesia dari Jepang antara lain bagian dan aksesori kendaraan bermotor, kendaraan bermotor dalam keadaan terurai tidak lengkap, produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan, produk canai lantaian dari baja paduan lainnya, serta mobil dan kendaraan bermotor lainnya.

Sementara itu, pada periode Januari-Maret 2023, total perdagangan Indonesia dengan Jepang mencapai USD10,36 miliar. Ekspor Indonesia ke Jepang sebesar USD6,07 miliar dan impor dari Jepang USD4,29 miliar. Indonesia surplus USD 1,77 miliar.

Pertemuan dengan Mendag Chile

Kelima, selanjutnya Zulkifli Hasan bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Chile Claudia Sanhueza. Keduanya membahas dampak IC–CEPA yang telah memberi hal positif berupa peningkatan tren perdagangan kedua negara sebesar 21,4 persen dalam lima tahun terakhir.

Indonesia pun mendorong agar proses ratifikasi protokol perdagangan jasa IC–CEPA selesai pada tahun 2023.

Selain itu, Zulhas juga menyambut baik kerja sama halal antara Indonesia dan Chile, sebagai negara pertama yang menandatangani MoU Jaminan Produk Halal dengan Indonesia pada 9 November 2022. MoU tersebut bertujuan mengupayakan kerja sama halal di ranah jaminan kualitas, penilaian kepatuhan, pengakuan bersama, dan promosi.

Sementara itu, Wamen Claudia mengatakan, pihaknya berkeinginan mengembangkan kerja sama dengan Indonesia di bidang mineral kritis(critical mineral).

Total perdagangan Indonesia dan Chile tahun 2022 sebesar USD584 juta, dengan nilai ekspor Indonesia (USD355 juta) dan impor (USD299 juta). Sehingga ada surplus USD125 juta.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Chile, seperti kendaraan bermotor, pupuk mineral atau kimia, alas kaki, mesin penggiling mineral, serta getah dan ekstrak sayuran.

Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Chile antara lain tembaga, anggur, bubur kayu, ikan beku, dan pupuk mineral atau kimia.

Sepanjang Januari-Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Chile tercatat sebesar USD99,4 juta. Ekspor Indonesia ke Chile (USD57,1 juta) dan impor (USD42,3 juta). Indonesia menghasilkan surplus USD14,8 juta.

Pertemuan dengan Mendag Australia

Keenam, selanjutnya Zulhas juga bertemu Menteri Perdagangan Australia Don Farel. Pembahasan seputar upaya peningkatan kerja sama perdagangan Indonesia dan Australia.

“Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis. Kami mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara dan semakin mendorong ekspor Indonesia ke Australia,” jelas Zulhas.

Menteri Don Farell menyatakan Australia terbuka untuk berdiskusi mengenai isu ketenagakerjaan.

Total perdagangan Indonesia dan Australia USD13,3 miliar. Ekspor Indonesia (USD3,5 miliar) dan impor (USD9,9 miliar).

Sepanjang 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Australia antara lain pupuk mineral atau kimia, aparatus untuk TV, minyak petroleum, perangkat telepon, dan kayu. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Australia antara lain daging beku, tembaga, anggur, seng, dan kapas.

Periode Januari-Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai USD2,76 miliar. Ekspor Indonesia USD769,2 juta, sedangkan impor Indonesia USD 1,99 miliar.

 

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life