Home » 16 April Hari Lada Internasional, Kemendag Dorong Inovasi Produk Lada Bernilai Tambah

16 April Hari Lada Internasional, Kemendag Dorong Inovasi Produk Lada Bernilai Tambah

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

International Pepper Community (IPC) telah menetapkan Hari Lada Internasional pada 16 April. Momen itu mulai diperingati pada tahun 2021 lalu. Hal itu sebagai bentuk dukungan Pemerintah Indonesia terhadap program pengembangan sektor lada (merica).

Selain itu juga untuk mempromosikan konsumsi merica global guna membantu jutaan petani yang ekonominya bergantung pada komoditas rempah tersebut.

Perayaan Hari Lada Internasional 2023, dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Djatmiko Bris Witjaksono. Dihadiri para eksportir dan importir lada Indonesia serta pejabat Kemendag.

Menurut Djatmiko, perayaan momen tersebut untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan akan pentingnya berbagai isu sektor lada.

Komoditas rempah yang bernama latin Piper nigrum ini  memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Di mana sejak akhir abad ke-16, Indonesia telah menjadi pemasok penting bagi perdagangan merica dunia.

Hingga saat ini, piper nigrum masih menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar.

Miliki Kandungan Piperin yang Tinggi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor merica periode 2018–2022 menembus USD 775 juta. Volume perdagangan rata-rata mencapai 45 ribu ton pada periode tersebut.

Djatmiko mengutarakan, sebagai negara dengan perkebunan lada terbesar ketiga di dunia, Indonesia perlu menggenjot pengembangan produk tersebut untuk kembali menjadi pemain utama di kancah internasional.

Ia pun menyoroti salah satu tantangan saat ini adalah rendahnya harga di tingkat petani. Di sisi lain, merica Indonesia dengan mutunya yang tinggi dikenal sebagai produk kelas atas dibanding produk negara produsen lainnya.

Manfaat ini kata dia, harus dipromosikan dan dipertahankan secara nasional dan internasional melalui budidaya dan teknik pengolahan yang baik.

Langkah strategis ini harus didukung dengan inovasi dan pemasaran baik di hulu dan maupun hilir.

Menurut Djatmiko, merica Indonesia memiliki kandungan piperin yang tinggi hingga 10 persen dan rasa yang tajam. Beberapa merica Indonesia juga telah mempunyai sertifikat Indikasi Geografis.

Baca Juga  Sayang Banget Rp12 Miliar Produk Impor Dimusnahkan, Tapi Namanya Ilegal Tetap Melanggar Hukum

Seperti lada putih Muntok, lada hitam Lampung, lada Luwu Timur dan lada malonan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki beragam varietas tanaman piper nigrum unggulan hingga sepuluh jenis.

Beri Penghargaan

Perayaan Hari Lada Internasional 2023 ini, IPC memberikan penghargaan bagi pelaku usaha lada di Indonesia. Momen perayaan itu dilaksanakan pada Kamis (13/4/2023) di Jakarta. Adapun penghargaan diberikan kepada PT Haniori dan PT Jaya Utama Akar Raya/Pepper Secret.

Perusahaan ini telah memenangkan IPC Awards 2021 dalam kategori Excellence in Export of Value-Added Pepper Products. Dan, Excellence in Innovative Pepper Products Manufacturer.

“Kami berharap kedua perusahaan ini dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan kinerja mereka, di tahun-tahun mendatang. Untuk mengoptimalkan citra industri lada Indonesia di pasar global,” kata Djatmiko.

Dalam rangkaian perayaan Hari Lada Internasional 2023, dilaksanakan juga seminar web (webinar). Webinar membahas perkembangan terbaru dalam industri lada untuk memastikan efektivitas rantai pasoknya.

Webinar terselenggara atas kerja sama IPC dengan American Spice Trade Association (ASTA), IDH-the Sustainable Trade Initiative, dan pemangku kepentingan industri lada lainnya.

International Pepper Community adalah organisasi antarpemerintah yang aktif di sektor lada, yang didirikan tahun 1972. IPC bertujuan mempromosikan, mengkoordinasikan, dan menyelaraskan seluruh kegiatan yang terkait dengan aspek ekonomi lada.

Kegiatan-kegiatan IPC berhubungan dengan pengembangan lebih lanjut industri dan perdagangan lada di negara-negara anggotanya.

IPC memiliki lima anggota permanen, yaitu India, Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, dan Vietnam. Terdapat dua anggota asosiasi yaitu Papua Nugini dan Filipina. Ketujuh anggota IPC secara total menghasilkan 70% produksi lada dunia. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life