Kelezatan Sate Klathak
Sate klathak adalah salah satu makanan khas Yogyakarta. Sate ini terbilang unik. Karena dimasak dengan cara dibakar menggunakan jeruji sepeda dan dibumbui dengan cara sederhana.
Dinamakan sate klathak karena saat dimasak, garam yang ditaburkan ke daging kambing muda akan berbunyi “klatak-klatak-klatak” saat dibakar.
Bumbu yang digunakan saat memasak sate klathak ini sangat sederhana. Tidak menggunakan bumbu kacang maupun bumbu kecap. Hanya dibumbui oleh garam. Sangat menarik.
Sate ini dimasak dengan menggunakan jeruji sepeda diyakini dapat menghantarkan panas lebih baik daripada tusuk bambu biasa. Sehingga orang yang menikmatinya akan dengan lezat menyantapnya.
Kelezatan sate klathak ini juga disenangi oleh salah satu penulis puisi Bernama Gus Nas.
Profil Penulis Gus Nas
Nama aslinya adalah M. Nashruddin Anshoriy. Gus Nas Jogja adalah seorang penulis puisi yang karyanya sudah banyak dikenal di kalangan tokoh-tokoh nasional di negeri ini.
Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Gus Nas juga gemar mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro.
Gus Nas yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta ini telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.
Karyanya bahkan dipuji oleh Gus Dur dan juga memujinya sebagai orang yang multi talenta.
Baru-baru ini, Gus Nas kerap kali menuliskan kegeraman serta pendapatnya tentang berbagai isu di masyarakat. Misalnya “8 Trilyun Ketamakan” sebagai bentuk kegeramannya terhadap kasus korupsi salah seorang menteri.
Kali ini, Gus Nas membagikan tulisannya tentang lezatnya salah satu makanan Nusantara, Sate Klathak.