Home » Baru Memiliki Buah Hati Tapi Stress? Cek Gejalanya, Mungkin Kamu Terkena Baby Blues

Baru Memiliki Buah Hati Tapi Stress? Cek Gejalanya, Mungkin Kamu Terkena Baby Blues

by Erna Sari Ulina Girsang
3 minutes read
Ilustrasi baby blues. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Sekitar 80 persen ibu pasca melahirkan mengalami baby blues, yang mengacu pada periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres dan perubahan suasana hati.

Itu berarti 4 dari 5 ibu baru melaporkan mengalaminya, jadi kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. Jika tidak, kamu bisa menyebutkan dirimu beruntung.

Apakah kamu baru saja punya bayi? Selamat! Siap-siaplah menangis karena bayi kamu terlambat mendapatkan susu, popoknya penuh atau berdebat dengan suami soal seberapa cepat kalian melayani kebutuhan anak.

Di luar rasa bahagia memiliki buah hati, tahukah kamu bahwa bagi banyak ibu, membawa pulang bayi baru berarti stres, kelelahan dan rasa sakit, serta menghadapi serangkaian hormon pascapersalinan yang membuat semua emosi menjadi sangat bersemangat.

Jika kondisi ini kamu hadapi, mungkin kamu sedang mangalami baby blues setelah lahir, yaitu stress yang berlanjut ke depresi pascapersalinan, suatu kondisi yang lebih serius yang memerlukan perawatan medis.

Berikut 4 hal yang perlu kamu pahami soal baby blues, seperti dilansir dari Healthline, Rabu (8/11/2023).

1. Menyerang 2 – 3 Hari Setelah Melahirkan

Baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan, tetapi jika kamu mengalami persalinan yang sangat sulit, kamu mungkin akan menyadarinya lebih cepat.

Meskipun dokter tidak dapat menentukan secara pasti apa penyebabnya, waktu yang tepat dapat memberi tahu kita banyak hal.

Setelah lahir, tubuh kamu mengalami fluktuasi hormonal yang ekstrim untuk membantu pulih dan merawat bayi, mengecilkan rahim kembali ke ukuran normalnya dan meningkatkan laktasi.

Perubahan hormonal tersebut juga dapat mempengaruhi pola pikir ibu pasca melahirkan.

Kemungkinan penyebab lainnya? Masa nifas adalah masa di mana orang tua tidak tidur secara teratur (atau banyak tidur, sejujurnya) dan menghadapi semua perubahan besar dalam rutinitas dan gaya hidup yang terjadi pada bayi baru lahir. Semua faktor ini digabungkan untuk membuka jalan bagi terjadinya baby blues.

Gejalanya bisa mulai 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir. Seringkali, baby blues hilang dengan sendirinya segera setelah lahir biasanya dalam 10 hari, tetapi terkadang hingga 14 hari pascapersalinan.

2. Gejala yang Dirasakan

Cara kamu mengalami baby blues mungkin berbeda dengan yang dialami sahabat atau ipa, tetapi secara umum, gejala baby blues meliputi:

Baca Juga  Tinjau Pasar Menteng Pulo, Presiden Sebut Harga Masih Terjaga Kecuali Bawang Merah

Merasa menangis atau menangis tanpa alasan yang jelas karena pemicu kecil.

Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung.

Merasa tidak terikat atau tidak terikat dengan bayi kamu.

Kehilangan bagian dari kehidupan lama Anda, seperti kebebasan untuk pergi keluar bersama teman.

Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi kamu.

Merasa gelisah atau mengalami insomnia, padahal sedang kelelahan.

Mengalami kesulitan membuat keputusan mudah atau berpikir jernih.

3.  Tidurlah Sebanyak yang Kamu Bisa

Anda tidak perlu melakukan apa pun untuk mengatasi baby blues, kebanyakan orang menyadari bahwa saat mereka menyesuaikan diri dengan peran barunya dan menjalani rutinitas dengan bayinya, mereka mulai merasa lebih seperti diri mereka sendiri.

Tidurlah sebanyak yang kamu bisa. Kami tahu, tidur adalah komoditas yang tak ternilai harganya di rumah kamu saat ini. Tidurlah saat bayi tertidur dan biarkan cucian menumpuk. Segalanya tampak lebih buruk saat kamu kelelahan. Terkadang, tidur adalah hal yang penting.

Meminta bantuan. Lupakan cucian, minta orang lain, seperti suami untuk melakukannya. Biasanya ada orang yang mencari cara untuk membantu ibu baru, jadi ketika Nenek datang dan bertanya apa yang bisa dia lakukan, beri dia tugas. Memasak makanan, menjalankan tugas, mengganti popok, jangan mencoba melakukan semuanya sendiri.

4. Makanlah Dengan Baik dan Keluarlah

Makanlah dengan baik dan keluarlah. Yang satu ini tidak memerlukan banyak penjelasan. Beri tubuh kamu makanan bergizi dan hirup udara segar. Ini sederhana namun efektif.

Berbicara dengan seseorang. Tidak harus seorang terapis, tetapi jika kamu memilikinya, hubungi mereka. Jika tidak, ngobrollah dengan anggota keluarga atau teman yang memahami kamu, bukan orang yang  akan menghakimi.

Terkadang kamu hanya perlu mengeluarkan isi hatimu. Lakukan sesuatu yang kamu sukai.

Apapun pra-melahirkan yang membuat kamu merasa bahagia dan rileks perlu menemukan jalannya kembali ke kehidupan kamu pasca melahirkan, meskipun hanya selama 20 menit, lakukanlah.

Sangat mudah untuk kehilangan jejak orang yang bersama kamu dalam kehidupan baru ini, tetapi berkomitmen untuk melakukan sesuatu dengan pasangan sekali sehari dapat sangat membantu kamu berdua merasa terhubung dan didukung.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life