Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI diminta segera mengambil tindakan tegas terhadap operasi tangkap tangan atau OTT yang menjerat anggota komisioner Bawaslu Kota Medan.
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia merasa malu dengan peristiwa tersebut.
“Karena yang mau dicolong pun kalau dibagi katanya cuma Rp5 juta per orang,” kata Doli dikutip dari keterangan pers, Rabu (22/11/2023) di Senayan, Jakarta.
Menurutnya, anggota Bawaslu Kota Medan dipanggil oleh Polda dan terindikasi juga mengaitkan teman-teman KPU Medan.
“Ini persoalan sangat serius tinggal 80-an hari lagi, ada penyelenggara kena OTT. Saya kira Bawaslu harus mengambil sikap tegas tentang itu. Kalaupun nanti KPU ada yang terlibat juga begitu,” katanya.
Usai adanya OTT, Doli mengaku langsung mengundang Ketua Bawaslu RI dan Ketua KPU RI untuk membahas perihal insiden tersebut. Sebab, dengan adanya kejadian OTT akan berdampak tidak percayanya masyarakat terharap penyelenggara pemilu.
“Supaya kita menyelamatkan institusinya. Jangan sampai nanti merembet, nanti orang distrust kepada penyelenggara Pemilu. Akhirnya kalau dibiarkan bisa distrust kepada Pemilunya. Jadi harus diambil tindakan tegas soal itu,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Diketahui, Komisioner Bawaslu Kota Medan, Azlansyah Hasibuan (32) terjerat OTT oleh tim Opsnal Kelompok Kerja Penindakan Saber Pungli Sumut di salah satu hotel di Kota Medan.
Petugas juga meringkus dua orang lainnya yakni Indra Gunawan (25) dan Fahmy Wahyudi Harahap (29). Ketiganya tertangkap tangan saat menerima uang atas dugaan pemerasan dari salah seorang calon anggota legislatif Kota Medan.
Azlan di-OTT pada Selasa, (14/11/2023) malam di Hotel JW Marriott, Medan. Azlan diduga ditangkap atas dugaan suap dari salah satu Caleg Partai.
Dari OTT ini, barang bukti uang puluhan juta juga dikabarkan turut diamankan. Plt Irwasda Polda Sumut Kombes Pol Wahyu Kuncoro membenarkan adanya OTT Bawaslu Medan ini.
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu