Home » BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

by Addinda Zen
2 minutes read
Cuaca BMKG

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau kondisi cuaca dan potensi dampaknya. BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di beberapa wilayah Indonesia. Sejalan dengan hal ini, BMKG menemukan sejumlah perkembangan dinamika atmosfer.

Sebanyak tiga Bibit Siklon Tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori Sedang-Tinggi dalam 24 jam ke depan.

Bibit Siklon Tropis 91S di selatan Jawa dan Bibit Siklon Tropis 94S di Laut Timor – tenggara NTT memberikan dampak signifikan berupa peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot. Kondisi tersebut mempengaruhi peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Kemudian, Bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 – 20 knots (28 – 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori Rendah dalam 24 jam ke depan.

Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 – 25 knots (37 – 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori Rendah dalam 24 jam ke depan.

Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas Sedang-Lebat. Bahkan, disertai kilat atau angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 18 Maret 2024. Adapun wilayah-wilayah yang diprakirakan terdampak adalah sebagai berikut:

– Bengkulu, Lampung, Banten
– Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah
– DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali
– Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
– Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
– Sulawesi Selatan, Maluku
– Papua Barat, Papua

Baca Juga  WNI Korban Online Scam Meningkat

Wilayah Jabodetabek

Secara umum wilayah Jabodetabek akan didominasi kondisi cuaca hujan ringan hingga sedang. Potensi hujan dengan intensitas hingga sedang dapat terjadi terutama di wilayah Kota Bogor, Kab. Bogor, Kota Tangerang, dan Kab. Tangerang. Penurunan potensi intensitas hujan di Jabodetabek akan terjadi mulai tanggal 17 Maret 2024.

Kemudian, ada fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi). Ini memberikan dampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Adapun potensi Tinggi Gelombang Periode 14 -18 Maret 2024 dengan ketinggian 4.0 – 6.0 m (Very Rough Sea) dapat terjadi di Samudra Hindia, selatan Jawa Timur, hingga NTB.

Potensi Banjir Pesisir (Rob) Periode 14 -18 Maret 2024, meliputi Pesisir utara Medan – Sumatera Utara, Pesisir Batam, Karimun, dan Bintan – Kep. Riau, Pesisir Lampung. Kemudian, Pesisir utara Jawa Tengah, Pesisir barat Banten, Pesisir selatan Jawa. Lalu, Pesisir selatan Bali, Pesisir selatan NTB dan NTT, Pesisir timur Kendari, Konawe, dan Konawe Utara – Sulawesi Tenggara. Hingga, Pesisir Saumlaki – Maluku dan Pesisir Merauke – Papua Selatan.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait dengan informasi Bibit Siklon Tropis 91S 94S, dan 93P. Namun, tetap waspada akan kemungkinan potensi cuaca ekstrem yang ditimbulkannya.

BMKG terus melakukan pemantauan berkelanjutan secara 24/7 untuk perkembangan kondisi cuaca serta potensi pembentukan bibit siklon tropis di dekat/sekitar wilayah Indonesia. Masyarakat juga diimbau terus melakukan monitoring perkembangan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

 

 

 

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life