Home » Bukan Hanya Perselingkuhan! Ini 5 Penyebab Perceraian Tertinggi

Bukan Hanya Perselingkuhan! Ini 5 Penyebab Perceraian Tertinggi

by Maria Julie simbolon
3 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Sepanjang tahun 2022 ada setidaknya enam pasangan publik figur yang bercerai. Sebut saja pasangan Ririn Dwi Ariyanti-Aldi Bragi, Olla Ramlan-Aufar Hutapea, Dewi Perssik-Angga Wijaya, Nathalie Holscher-Sule, Jonathan Frizzy-Dhena Devanka dan terbaru Reza Arap-Wendy Walters.

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2022 ada hampir 448 ribu kasus perceraian yang terjadi pada tahun 2021. Data dari badan statistik itu hanya mencakup data dari pasangan cerai yang beragama Islam. Angka perceraian melonjak naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 292 ribu perkara.

Berkomitmen untuk mempertahankan biduk rumah tangga memerlukan usaha bersama dari kedua belah pihak. Perselingkuhan merupakan penyebab umum yang paling sulit dihadapi di sebuah keluarga. Kejujuran dan komitmen menjaga hubungan diperlukan untuk membuat hubungan awet dan rukun.

Jika seseorang sudah memutuskan menikah, maka harus ada kesiapan untuk mengerjakan hal-hal yang penting untuk merawat pernikahan. Berumah tangga adalah kesiapan menjalankan, membangun dan mempertahankan hubungan. Menikah bukan persoalan kompetisi, ikut-ikutan atau karena usia.

Bagaimana kalau pasangan sudah berusaha menjaga komitmen bersama tetapi keadaan hubungan tidak kunjung membaik? Apa yang membuat banyak pasangan di Indonesia rentan untuk memutuskan bercerai? Berikut lima faktor selain perselingkuhan yang menyebabkan pasangan bercerai.

  1. Perselisihan dan Pertengkaran

Perbedaan pendapat dan karakter akan membuat banyak pasangan sulit menerima dan beradaptasi di dalamnya. Pada tahun 2022 ada sekitar 280 ribu perkara perceraian di Indonesia terjadi karena perselisihan dan pertengkaran antar pasangan secara terus menerus. Hal ini membuat perceraian pun tidak terhindarkan. Perbedaan visi misi, dan tidak ada lagi kecocokan adalah alasan yang sering dibuat.

  1. Keuangan

Menurut data sekitar 65% pasangan tidak terbuka dalam masalah keuangan. Perselisihan sering terjadi karena masalah keuangan. Catatan dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA ada sekitar 72 ribu perkara perceraian yang disebabkan oleh pasangan yang tidak memberi nafkah, tidak terbuka tentang keuangan dan salah satu pasangan tidak memiliki penghasilan. Bahkan ada  hampir 35 ribu kasus karena pasangan meninggalkan tempat kediaman bersama.

Masih banyak yang menganggap keuangan tabu dibicarakan di dalam rumah tangga. Padahal masalah keuangan bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak di dalam keluarga. Masalah keterbukaan dalam keuangan perlu dikomunikasikan agar tidak ada hal negatif yang mengganggu kelanggengan rumah tangga. Beberapa hal lain dalam keuangan yang sering membuat pasangan memutuskan untuk berpisah adalah pasangan memiliki utang yang menumpuk, pasangan menutupi penghasilan dan bonus yang diterimanya, pendapatan suami lebih kecil, perbedaan tujuan finansial dan tidak jujur dalam mengelola keuangan keluarga.

  1. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

Di tahun 2017 ada sebanyak 42.683 kasus penganiayaan dan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang terjadi di seluruh Indonesia. Menurut Komnas Perempuan, KDRT berarti kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal. Biasanya pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat dengan korban. Menurut UU PKDRT, kekerasan yang dimaksud meliputi kekerasan psikis, kekerasan fisik, kekerasan seksual dan penelantaran rumah tangga. Dari 11.105 kasus yang ditangani Komnas perempuan di tahun 2020, ada 6.555 perempuan yang mengalami kekerasan di dalam pernikahannya.

Baca Juga  Cara Memutihkan Kaus Kaki yang Kusam

Kasus KDRT akan lebih banyak dicatat bila banyak orang yang berani melaporkan dan terbuka dengan kekerasan yang dialaminya. Sayangnya masih banyak orang yang menutupi KDRT yang dialaminya karena berbagai sebab. Salah satu kekerasan yang sering terjadi selain kekerasan fisik adalah kekerasan psikis. Sayangnya banyak orang yang menganggap kekerasan baru benar-benar terjadi kalau korban sudah terluka secara fisik.

Kekerasan psikis menurut pasal 7 UU PKDRT adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan atau penderitaan psikis berat pada seseorang.

  1. Tidak Terpuaskan Secara Emosional dan Seksual

Kondisi lelah bekerja sering membuat pasangan melupakan perlunya merawat hubungan. Melakukan aktivitas seksual dan berkomunikasi tentang hal-hal yang diminati pasangan akan membuat hubungan semakin erat. Berjalan berdua di akhir minggu seperti masa awal pernikahan juga baik untuk meningkatkan rasa cinta kepada pasangan.

  1. Menikah Muda

Perbedaan karakter dan besarnya ego sering kali menjadi pemicu terjadinya pertengkaran. Terutama bila pasangan belum dewasa dan matang secara spiritual dan emosi. Pernikahan usia muda, mengacu kepada undang-undang, diartikan pernikahan yang terjadi antar laki-laki dan perempuan yang belum mencapai usia 19 tahun. Pernikahan usia muda juga sering memicu kematian dan keguguran karena belum siapnya organ reproduksi.

Banyak hal yang membuat pernikahan di usia muda terjadi, seperti takut berbuat zina, dorongan orang tua, pendidikan yang rendah, pergaulan, hamil di luar nikah dan kurangnya pengetahuan tentang edukasi pernikahan. Selain kesehatan, ada banyak bahaya yang mengintai di dalam pernikahan usia dini yaitu ketidaksiapan mental yang menyebabkan pengabaian, KDRT, kekerasan finansial karena belum mapan secara ekonomi, dan ketidak siapan memiliki dan merawat anak.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 pasal 19 dan Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam (KHI) ada banyak sebab dari perceraian terjadi. Selain kelima sebab di atas faktor lain seperti cacat badan yang dialami pasangan, pasangan yang memilih percaya agama lain (murtad), poligami, kasus mabuk dan judi, kasus hukum yang menyebabkan pasangan dipenjara, kawin paksa, dan terlibat narkotika pun menyebabkan perceraian terjadi.

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life