Dekan fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Indonesia (UI), Teguh Tartanto memberikan pandangannya seputar keadaan ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia saat ini, Kamis (28/12/2023).
Dalam sisi perekonomian, salah satu persoalan dan tantangan yang tengah dihadapi Indonesia yakni soal perubahan iklim. Perubahan iklim ini mempengaruhi stabilisasi kondisi lingkungan global dan perdagangan dunia.
Menurut Teguh, perubahan iklim berkaitan dengan soal perekonomian. Kini Indonesia tengah berhadapan dengan carbon trade, ke depannya Indonesia miliki peluang untuk carbon claim.
“Saya rasa di tahun 2024 masih menunggu, kita berharap di pemerintahan selanjutnya ada peluang ada carbon claim,” kata Teguh.
Selanjutnya menurut Teguh persoalan perubahan iklim ini merupakan hal yang harus direspon oleh presiden yang nanti terpilih.
Upaya Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Terkait hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (LHK) menyoroti perubahan iklim yang dihadapi Indonesia saat ini.
Menurut kementerian LHK, saat ini Indonesia tengah berupaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Nasional. Serta berperan dalam mengurangi emisi GRK secara global.
Dikutip dari laman resmi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), KLHK telah berkomitmen untuk mencapai penurunan emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030. Selanjutnya mendukung Net Zero Emission.
“Mengingat komitmen Indonesia terhadap target NDC (Target Kontribusi Nasional / Nationally Determined Contribution), dan pencapaian ambisius untuk net carbon sink pada tahun 2030 sebagaimana dalam Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Maka diperlukan dukungan dan komitmen seluruh pihak, baik pemerintah, sektor swasta, masyarakat, NGO. Juga seluruh aktor sektor kehutanan untuk mendukung pengendalian perubahan iklim nasional dan global,” tegas Sekretaris Ditjen PHL, Drasospolino.
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen