Home » David Reeve: Akbar Tandjung Selamatkan Partai Golkar

David Reeve: Akbar Tandjung Selamatkan Partai Golkar

by Addinda Zen
2 minutes read
Akbar Tandjung

ESENSI.TV - JAKARTA

Golkar Institute menggelar diskusi politik pada Selasa (28/3), di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. Diskusi politik ini mengusung tema “Golkar & Partai Tengah: Dialektika Partai Golkar dalam Transformasi Politik”. David Reeve, Associate Professor UNSW Sydney menjadi pembicara utama dalam diskusi ini.

David merupakan sejarawan sekaligus pengamat politik Indonesia. Ia mengawali peran politik sebagai diplomat Australia yang ditugaskan di Jakarta. Selain itu, Rizal Mallarangeng dan Arya Fernandes (Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS) juga hadir sebagai penanggap.

David membuka diskusi dengan penjelasan mengenai perjalanan sistem politik di Indonesia. Dijelaskan David, pada tahun 1930-an, Indonesia menganut sistem politik anti-partai. Ia mengatakan bahwa saat merdeka, yang diinginkan Indonesia bukanlah banyak partai, melainkan satu partai. Bung Karno saat itu ingin Indonesia memiliki hanya satu partai negara. Nantinya, di dalam partai ini akan masuk golongan-golongan fungsionir atau golongan karya. Ini merupakan golongan-golongan yang berfungsi dalam masyarakat, seperti guru, buruh, karyawan, dan lainnya.

“Sudah ada ide-ide anti-partai, anti demokrasi ala barat. Ada ide untuk perwakilan fungsionir dari tahun 20an dan 30an” ujar David.

Lebih lanjut, David menjelaskan pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai prinsip ‘democracy in leadership’ atau demokrasi terpimpin. Dalam prinsip ini, negara lebih penting dari partai.

Baca Juga  Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Soal Judi Online

“Ki Hajar Dewantara dalam kehidupannya sehari-hari sangat sederhana dan demokratis. Ia selalu menekankan prinsip ‘democracy in leadership’ (atau) demokrasi terpimpin. Sudah jelas negara lebih penting dari partai dan negara lebih penting dari golongan atau individu.” jelasnya.

Strategi Politik Akbar Tandjung

David Reeve juga mengungkapkan permainan politik paling mengejutkan dan sukses pada tahun 1998. Saat itu, Partai Golkar terancam bubar, sejalan dengan turunnya Presiden Soeharto. Hal ini karena identiknya Partai Golkar dan Soeharto selama 32 tahun. Ia menyebut peran Akbar Tandjung sangat pandai untuk menyelamatkan Partai Golkar.

“Akbar Tandjung melihat bahwa Golkar terancam akan dibubarkan tahun 98-99. Ia sangat pandai, ia mengambil golongan anti-partai yang dibentuk untuk melawan partai, untuk mengangkat konsep partai, dirubah menjadi partai.” jelasnya.

David mengungkap yang dilakukan Akbar Tandjung ini, tidak hanya menyelamatkan Partai Golkar, tetapi juga menjadi kekuatan yang besar di antara kekuatan lain yang ada di politik Indonesia.

Turut hadir pula, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam pidato pembukaannya, Airlangga mengatakan Golkar saat ini sedang dalam proses menyumbangkan pemikiran dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2025 ke DPR RI.

 

Editor: Addinda Zen

addindazen@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life