Home » Deteksi Covid-19 Ternyata Bisa Dilakukan dari Air Limbah Rumah Tangga

Deteksi Covid-19 Ternyata Bisa Dilakukan dari Air Limbah Rumah Tangga

by Junita Ariani
2 minutes read
Limbah rumah tangga bisa sebagai alat deteksi Covid-19 baik bergejala maupun tanpa gejala.

ESENSI.TV - YOGYAKARTA

Ternyata air limbah rumah tangga bisa sebagai alat deteksi Covid-19 baik bergejala maupun tanpa gejala. Hal itu dapat dideteksi lewat air limbah rumah tangga yang mengandung tinja dan urine dari individu yang terinfeksi Covid-19.

Sejumlah Peneliti di Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, (FK-KMK) UGM telah membuktikannya.

Menurut Ketua tim PKKA-PRO, dr. Indah Kartika Murni, hal ini disebabkan karena tinja dan urine individu tersebut mengandung bagian/fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular.

“Dengan prinsip tersebut, sistem surveilans air limbah ini telah diterapkan di beberapa negara maju untuk deteksi Covid-19,” kata Indah dalam keterangannya dikutip, Senin (5/2/2024).

Seperti yang telah dilakukan di Amerika dan Belanda sebagai pelengkap surveilans individu yang rutin dilakukan. Di Indonesia, surveilans air limbah telah dilakukan untuk deteksi wabah Polio saja.

Tim PKKA-PRO, di bawah pimpinan dr. Indah Kartika Murni, M.Kes, PhD, Sp.A(K) dan dr. Vicka Oktaria, MPH, PhD, FRSPH, berkolaborasi dengan Murdoch Children’s Research Institute (MCRI), Australia.

Melakukan penelitian pada tahun 202-2022. Hasilnya menunjukkan bahwa hasil deteksi dari surveilans air limbah mampu mendeteksi adanya peningkatan kasus Covid-19 hingga dua minggu lebih awal. Dari peningkatan kasus di masyarakat.

Ia menjelaskan penelitian dilakukan tidak hanya mencoba menerapkan kemampuan surveilans limbah sebagai sistem kewaspadaan dini peningkatan kasus Covid-19 di komunitas.

Namun, pihaknya juga melakukan penelitian lanjutan untuk melihat efektivitas biaya dalam metode ini jika diimplementasikan sebagai program surveilans rutin.

Baca Juga  Jelang KTT ASEAN, Presiden Ingin Lokasi Wisata di Labuan Bajo Dipromosikan

Miliki Potensi yang Ekonomis

Dikatakannya, pada 12 Januari 2024, tim peneliti PKKA-PRO melakukan diseminasi hasil penelitian uji efektivitas biaya secara daring.

Hal itu dilakukan di depan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Kemenkes RI, BRI), WHO dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem surveilans air limbah memiliki potensi sebagai opsi yang ekonomis untuk mendukung sistem peringatan dini dalam situasi pandemi. Terutama di negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

Salah satu tim peneliti, dr.Tiara, menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang kuat dan tepat waktu, beserta respons kesehatan masyarakat yang efektif.

Hal tersebut perlu dilakukan sebagai faktor utama dalam menentukan keberhasilan setiap sistem surveilans.

“Tidak ada surveillance system yang efektif tanpa diikuti public health response,” ucapnya.

Dukungan terhadap rencana inisiasi pelaksanaan surveilans air limbah untuk Covid-19 dapat dimulai dengan pembentukan jejaring nasional khusus untuk surveilans air limbah.

Jejaring ini diharapkan akan melibatkan berbagai pihak yang bersedia bekerja sama dalam mengembangkan sistem surveilans air limbah di Indonesia.

“Kedepannya, kita dapat membuat jejaring nasional untuk surveilans air limbah berisi aktor-aktor yang dapat bekerja bersama untuk mengembangkan surveilans air limbah ini,” ujar dr. Vicka. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life