Di awal tahun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, perusahaan tampaknya masih wait and see. Alias menahan investasi dan ekspansi bisnis, termasuk menarik pinjaman dan pembaiayaan.
Data Bank Indonesia menunjukkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Januari 2024 terindikasi tumbuh terbatas. Hal ittu terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 6,5%.
Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada lapangan usaha (LU) Pertambangan.
“Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri,” jelas Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono, dalam keterangannya, dikutip Selasa (27/2/2024).
Penyaluran Kredit
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Januari 2024 juga terindikasi tumbuh terbatas dengan SBT sebesar 24,5%.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut, antara lain prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Lalu, permintaan pembiayaan dari nasabah, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan I 2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh meski melambat sesuai pola historisnya.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru pada Januari 2024 terindikasi relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum.
Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain ialah koperasi dan leasing.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Addinda Zen