Home » Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Meningkat Periode 1-15 Mei

Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Meningkat Periode 1-15 Mei

by Junita Ariani
2 minutes read
Indonesia mempunyai potensi bioenergi sumber biomassa yang sangat besar yaitu setara dengan 56,97 GW listrik

ESENSI.TV - JAKARTA

Harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE) periode 1-15 Mei 2023 sebesar USD955,53 per MT.

Nilai ini menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Budi Santoso meningkat sebesar USD 22,84. Atau 2,45 persen dari harga referensi CPO periode 16-30 April 2023.

Menurutnya, penetapan harga referensi CPO tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 940 tahun 2023. Tentang Harga Referensi CPO yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Selain itu, minyak goreng dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat neto ≤ 25 kg dikenakan BK USD31 per Metrik Ton (MT).

“Saat ini, harga referensi CPO mengalami peningkatan yang menjauhi ambang batas sebesar USD680 per MT,” jelas Budi, di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Untuk itu, kata dia, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD124 per MT. Dan, PE CPO sebesar USD100 per MT untuk periode 1-15 Mei 2023.

Peningkatan harga referensi CPO ini menurut Budi, dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah kekhawatiran pasar akan menipisnya pasokan CPO dunia.

Hal ini disebabkan adanya penurunan pasokan di Malaysia dan Indonesia akibat turunnya produksi, terutama karena libur Idulfitri.

Di samping itu, terdapat peningkatan permintaan CPO serta kebijakan The Fed dan Bank Sentral Uni Eropa yang menaikkan suku bunga acuan. Sehingga mempengaruhi harga komoditas dunia termasuk CPO.

Harga Refrensi Biji Kakao Meningkat

Sementara itu, harga referensi biji kakao periode Mei 2023 lanjut Budi, ditetapkan sebesar USD2.937,18 per MT. Nilai ini meningkat sebesar USD182,65 atau 6,63 persen dari bulan sebelumnya.

Baca Juga  Sebanyak 56 Ribu Ton Kedelai Didatangkan ke Indonesia, Harga Tempe Tahu Bakal Stabil Jelang Puasa

Hal ini menurut Budi, berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Mei 2023 menjadi USD2.638/MT. Naik USD178 atau 7,24 persen dari periode sebelumnya.

“Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 10 persen. Ini sesuai  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK/0.10/2022 jo. Nomor 123/PMK.010/2022,” jelasnya.

Menurut Budi, peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao ini dipengaruhi adanya peningkatan permintaan kakao. Sementara pasokan kakao menurun.

Hal ini disebabkan oleh petani kakao yang kekurangan pestisida dan pupuk akibat perang Rusia dengan Ukraina. Ditanbah ekspor biji kakao dari Pantai Gading yang menurun.

HPE Produk Kulit

Di sisi lain, kata dia, HPE produk kulit tidak berubah dari bulan sebelumnya. Namun, terdapat beberapa perubahan pada HPE produk kayu.

Perubahan tersebut terdapat pada produk kayu veneer. Dari hutan tanaman dan produk kayu olahan jenis rimba campuran, turun USD50 per m3 dari bulan sebelumnya.

Di samping itu, produk veneer dari hutan tanaman untuk kotak kemasan  dan produk kayu olahan dari jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman balsa, eukaliptus, dan lain-lain meningkat USD50/m3.

Produk kayu olahan dari jenis sortimen lainnya jenis eboni meningkat USD100/m3 dari bulan sebelumnya. Kemudian,  produk kayu olahan jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman sungkai meningkat USD250/m3.

“Khusus kayu gergajian dari jenis merbau, naik USD300/m3 dari bulan sebelumnya,” tutup Budi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life