Jangan pernah takut dan trauma membuat resolusi tahun baru ketika resolusi di tahun kemarin belum semuanya terlaksana. Bisa jadi alasan tidak terlaksananya rencana resolusimu di tahun lalu karena membuat target yang tidak realistis, selalu merasa tidak ada kemajuan di dalam diri, kurang percaya pada kemampuan diri sendiri, tidak ada perencanaan yang matang, kurang berkomitmen atau membutuhkan dukungan dari orang sekitar. Ada tiga hal penting yang perlu diingat sebelum membuat resolusi yaitu pertimbangan yang matang, target yang mendetail dan realistis.
Ahastari Nataliza, psikolog, mengatakan, ”resolusi itu seperti harapan, seperti sebuah permintaan. Yang mana ini seolah-olah kesempatan kedua untuk meningkatkan kualitas hidup. Resolusi itu sendiri penting karena itu membantu kita mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Resolusi itu penunjuk arah. Ibaratnya seperti kita sedang berada di kapal. Jangan sampai tujuan kita belum ada. Belum tahu arahnya ke mana.”
Tentu kondisi tanpa arah akan berbahaya dan membuatmu tersesat, kan? Ingatlah ketika menulis resolusi , maka kamu menulis rencana yang akan kamu kerjakan di sepanjang tahun dengan lebih tertata. Ketika merencanakan dengan matang, kamu akan lebih bisa mengantisipasi hambatan yang akan muncul di dalam proses mencapainya. Resolusi juga merupakan sarana yang baik untuk berintrospeksi diri dan bertanya kepada diri tentang prioritas yang akan dijalankan. Mulailah membayangkan bahwa resolusi sebagai penunjuk arah akan membuatmu tidak tersesat karena tidak memiliki atau kehilangan arah. Bayangkan tidak enaknya berjalan berputar-putar di tempat yang sama karena tidak memiliki petunjuk.
Ada beberapa hal yang perlu kamu catat di dalam resolusi. Pertama resolusi kesehatan, mengatur pola makan, istirahat, ritme kerja dan pikiran yang lebih sehat. Kedua merencanakan keuangan, mengatur pekerjaan, dan mulai melihat di bagian mana dari perencaan keuanganmu yang harus diperbaiki dan ditambahi. Ketiga hubungan dengan keluarga dan orang sekitar, mulai mengatur interaksi sehat yang bisa kamu raih sambil mengerjakan prioritasmu yang lain. Keempat, hubungan dengan pasangan. Sampai sejauh mana hubungan dan komunikasi sehat yang sudah terjalin adalah hal penting yang perlu dituliskan. Kelima, pencapaian diri, misalnya belajar skill baru. jabatan yang lebih tinggi dan lainnya. Nah, ini tiga manfaat mempunyai resolusi:
1. Hidup Menjadi Lebih Terarah dan Memiliki Tujuan yang Jelas
Resolusi akan membuatmu lebih fokus. Alih-alih mencoba berbagai hal sehingga menghabiskan waktumu lebih banyak maka kamu akan lebih bisa memilah mana yang menjadi kebutuhan, keinginan, komitmen, tanggung jawab dan cita-citamu. Misalnya kamu memiliki keinginan untuk melanjutkan Pendidikan S2 di luar negeri, maka kamu akan mencari informasi tentang syarat, cara, tempat dan lain-lainnya. Kamu akan sadar kalau membaca informasi tentang hal lain selain informasi S2 dan sejenisnya tidak akan membuatmu dekat dengan tujuan yang ingin kamu capai. Buatlah agar sebagian besar rutinitasmu mendukung tujuanmu tercapai. Misalnya menyisihkan waktu khusus untuk belajar bahasa asing sepulang bekerja.
2. Memiliki Motivasi yang Terukur dan Mendetail
Selain merasa lebih termotivasi maka kamu perlu memiliki ukuran yang jelas untuk tujuanmu. Misalnya kamu dan pasangan berkeinginan untuk menabung bersama untuk membeli rumah. Maka kamu harus membuat perincian dana yang dibutuhkan dan cara untuk memenuhi jumlahnya. Kamu mungkin akan berencana memangkas kebiasaan untuk makan di luar dan mulai memasak sendiri agar sisa uangnya bisa ditabung untuk membeli rumah.
Kamu juga perlu mencari tahu dan menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk tujuanmu. Setelahnya buatlah langkah dan tahapan kecil untuk bisa mencapainya sesuai batas waktu yang kamu tentukan. Tips untuk mencapai tujuanmu adalah membuat vision board. Buatlah rincian impianmu disertai dengan gambarnya di sebuah kertas atau papan tulis. Kemudian tempel atau letakkan di tempat yang biasa kamu lalui dan sering lihat sebagai pengingat tujuan dan resolusimu yang ingin kamu capai di tahun ini. Jangan lupa membuat penanda kalau kamu sudah berhasil melalui satu per satu langkah untuk mencapai tujuanmu.
3.Mengenali Tantangan
Belajar dari kesalahan tahun kemarin, kamu akan bisa merunutkan bagian mana dari kebiasaanmu atau lingkungan kerjamu yang menghalangi rencana-rencanamu. Tulislah faktor-faktor penghambat yang menghalangi langkahmu sekaligus solusi untuk menghadapinya. Misalnya kamu memiliki kebiasaan menunda sehingga target menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sering tidak kesampaian. Atau kamu kesulitan mengatur waktu untuk bekerja dan keluarga. Maka kamu akan membuat langkah-langkah antisipasi agar keduanya bisa terjalani dengan seimbang. Ketika kamu tahu apa yang kamu mau dan kejar maka target menjalankan resolusi yang sudah dibuat bisa dilakukan sesuai kebutuhanmu.*
Editor: Dimas Adi Putra