Home » Kemenag Bahas Rekognisi dengan Pimpinan Pesantren se-Indonesia

Kemenag Bahas Rekognisi dengan Pimpinan Pesantren se-Indonesia

by Junita Ariani
2 minutes read
Dirjen Pendidikan Islam, Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani pada forum pertemuan pemimpin lembaga pendidikan tinggi pesantren atau Mudir Ma’had Aly.

ESENSI.TV - SURABAYA

Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan ada beberapa ‘PR’ yang harus diselesaikan berkaitan dengan lulusan lembaga pendidikan pesantren. Yaitu rekognisi atau pengakuan.

Atas dasar itulah, Kemenag terus berupaya untuk mendorong rekognisi alumni pesantren. Salah satunya memberikan fasilitasi kepada para santri melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

Demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Islam, Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani pada forum pertemuan pemimpin lembaga pendidikan tinggi pesantren atau Mudir Ma’had Aly.

Pertemuan yang digelar Kemenag di Surabaya, 25-27 Januari 2024 ini dihadiri 79 Mudir Ma’had Aly.

Dikatakannya, forum ini mendiskusikan kurikulum, digitalisasi dan rencana pengaplikasian kitab kuning digital pada pendidikan tinggi pesantren.

Menurutnya, lembaga pendidikan pesantren, termasuk Ma’had Aly, telah melahirkan ulama-ulama besar. Para alumni pesantren telah berkiprah di banyak sektor, baik formal maupun non formal.

Saat ini, kata dia, alumni Pendidikan Diniyah Formal (PDF), melalui skema PBSB bisa kuliah di perguruan tinggi, misalnya UI, UGM, dan lainnya.

Mereka juga dapat mengambil jurusan seperti ilmu kedokteran, akuntansi, dan hubungan internasional.

“Meski demikian, PR rekognisi ini belum selesai. Saya pernah mendapat cerita dari alumni Marhalah Tsaniah Ma’had Aly (setara S2) yang terkendala ketika hendak melanjutkan S3,” jelas Ramdhani, Jumat (26/1/2024) di Surbaya.

Dikatakannya, ketika dia mau daftar S3 di kampus umum menggunakan ijazah Ma’had Aly, pihak kampus tidak tahu.

Baca Juga  Menaker Jelaskan Manfaat Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia

“Begitu ditanya akreditasi dan disodorkan hasil akreditasi Ma’had Aly yang hasilnya mumtaz alias unggul, mereka juga tidak tahu,” ujarnya.

Siap Diakreditasi Lamgama

Ramdhani Ia mengajak seluruh mudir untuk terus meningkatkan kualitas Ma’had Aly. Sebagai bagian dari subsistem pendidikan nasional, ke depan Ma’had Aly diharapkan sudah siap diakreditasi oleh lembaga. Seperti Lamgama (Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal).

“Akreditasi dari Majelis Masyayikh dengan hasil mumtaz (A), jayyid (B), dan maqbul (C) seperti yang selama ini dijalani harus dilanjutkan. Tetapi sebagai pelengkap perlu ditambah dengan akreditasi dari lembaga semacam Lamsama,” lanjutnya.

Sehingga, Ma’had Aly yang memperoleh akreditasi mumtaz dari Majelis Masyayikh juga mendapatkan predikat unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri. Hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi Ma’had Aly.

Ia optimis kalau Ma’had Aly mampu melakukannya. Sebab, ciri khas pesantren adalah kemampuannya di dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dengan peraturan perundang-undangan.

Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono menyatakan pentingnya pertemuan para Mudir Ma’had Aly.

“Forum Mudir Ma’had Aly ini merupakan jembatan untuk bagaimana komunikasi dengan para pihak, terutama dengan Kemenag,” tutur Waryono. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life