Home » Kepala Bapanas: Perlu Penguatan Cadangan Pangan Hadapi Ketidakpastian Global

Kepala Bapanas: Perlu Penguatan Cadangan Pangan Hadapi Ketidakpastian Global

by Junita Ariani
2 minutes read
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan salah satu tantangan ketahanan pangan di tahun 2024 ialah ancaman sektor ketersediaan pangan di tengah kondisi ketidakpastian global.

Sehingga perlu dilakukan penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Baik melalui peningkatan kapasitas penyimpanan dan distribusi serta koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan sektor swasta.

Arief mengatakan itu dalam FGD bertajuk “Tantangan Ketahanan Pangan dan Perspektif Penugasan CPP kepada Perum Bulog” di Hotel Grand Melia, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Ia juga mengapresiasi kinerja Perum Bulog sepanjang tahun 2023. Baik dalam hal penyaluran bantuan pangan beras maupun kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sehingga inflasi relatif terkendali.

Selaku Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perum Bulog, Arief, terus mendorong transformasi serta penguatan kelembagaan Perum Bulog. Baik secara regulasi, kelembagaan, hingga penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Bulog ini terus kita dorong untuk bertransformasi. Jadi pelan-pelan akan kita benahi dan perkuat dari berbagai sisi. Sehingga bisa berjalan optimal dalam melaksanakan penugasan berkelanjutan yang diberikan pemerintah,” imbuh Arief.

Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah

Secara rinci, jumlah CPP tahun 2024 untuk beras minimal 2,4 juta ton dengan stok akhir tahun minimal 1,2 juta ton. Jagung minimal 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 60 ribu ton.

Baca Juga  Itjen Kemenag Telah Bentuk 187 Unit Pengendalian Gratifikasi

Kedelai minimal 100 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 20 ribu ton, daging sapi minimal 20 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 2,5 ribu ton ton.

Daging kerbau minimal 100 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 5 ribu ton, daging ayam minimal 12 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 600 ton.

Telur ayam minimal 7 ribu ton, gula konsumsi minimal 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 25 ribu ton.

Minyak goreng minimal 100 ribu kilo liter dengan stok akhir tahun minimal 5 ribu kiloliter), bawang merah minimal 100 ton.

Selanjutnya, bawang putih minimal 1.000 ton dengan stok akhir tahun minimal 100 ton, cabai minimal 100 ton. Dan, ikan kembung minimal 250 ton dengan stok akhir minimal 50 ton.

Sementara itu penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 10 kg per bulan kepada 22 juta KPM akan terus dilanjutkan hingga Juni 2024.

Bantuan diberikan untuk masyarakat berpendapatan rendah dan mengendalikan inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life