Home » Konferensi IMEC 2023 Menggarisbawahi Komitmen Indonesia dalam Transisi Energi Berkelanjutan

Konferensi IMEC 2023 Menggarisbawahi Komitmen Indonesia dalam Transisi Energi Berkelanjutan

by fara dama
2 minutes read
Voice Search

ESENSI.TV - JAKARTA

Dalam sebuah acara yang penuh inovasi, Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara (ASPEBINDO) mengadakan Indonesia Mineral and Energy Conference (IMEC). Tema kegiatan ini yaitu “Outlook of Indonesia Mineral and Energy Sector in The New Presidential Era.” Acara ini menjadi forum krusial bagi para pemangku kepentingan untuk membahas dan merinci prospek sektor mineral dan energi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden yang baru.

Menampilkan pemikiran terkemuka seperti Rebekka Angelyn, Executive Director of Yayasan Rumah Energi, Zainal Arifin, Executive Vice President of Renewable Energy of PLN, Hasyim Daeng Barang, Director of Mineral and Coal Downstreaming, Ministry of Investment/BKPN, dan Darwin Cyril N., Supervisory Board of Indonesia Investment Authority, IMEC menjadi wadah bagi diskusi mengenai langkah-langkah strategis dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Dalam konferensi ini, Zainal Arifin menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki komitmen kuat untuk mengurangi emisi karbon. Dengan penekanan khusus pada peran sektor pertambangan sebagai pilar ekonomi utama. Menurutnya, pertambangan industri memiliki potensi besar untuk menurunkan emisi energi karbon, menjadi bagian integral dari solusi untuk mencapai target pengurangan emisi karbon yang telah ditetapkan.

“Kita sudah punya komitmen untuk mengurangi karbon, kemudian untuk mining ini kan satu pilar ekonomi Indonesia jadi untuk signifikan untuk mengurangi karbon di Indonesia. Mining industry itu bisa menurunkan emisi energi karbon,” ujar Zainal Arifin.

Rebekka Angelyn, dari Yayasan Rumah Energi, menyuarakan pentingnya kolaborasi dalam mencapai target net zero di Indonesia. Dengan mengajak pelaku industri dan usaha di sektor pertambangan untuk berkolaborasi. Rebekka menegaskan bahwa kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak akan menjadi kunci sukses dalam mencapai tujuan bersama.

Baca Juga  Pemerintah Tingkatkan Bauran Energi Baru Terbarukan untuk Antisipasi Krisis Energi

“Kedepan memang ingin mengajak juga para pelaku industri dan pelaku usaha di bidang mining untuk berkolaborasi. Karena sebenarnya untuk mencapai net zero Indonesia ini kuncinya adalah kolaborasi dan juga sinergi,” ungkap Rebekka.

Transisi Teknologi

Pada akhir konferensi, Yunus Saefulhak, Kepala Biro dan Konferensi Energi dari Dewan Energi Nasional, merekomendasikan pendekatan yang mencakup pembelian teknologi hilir asing yang dapat dikembangkan di dalam negeri. Ia juga menggarisbawahi bahwa skenario transisi energi didasarkan pada asumsi kebijakan makroekonomi. Juga kebijakan pengendalian perubahan iklim yang bersifat top-down, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang beragam.

“Semua transisi energi yang Indonesia punya digabungkan menjadi energi mix tidak ada yang dihilangkan. Itu adalah energi kita, sumber daya kita yang juga bertujuan untuk pembangunan nasional. Skenario transisi energi berdasarkan asumsi kebijakan makroekonomi dan kebijakan pengendalian perubahan iklim (top-down). Rerata asumsi pertumbuhan ekonomi pertahun dalam periode 2022-2045 DEN sebesar 6% (S1) dan 7% (S2) sesuai dengan asumsi draft RPJPN Indonesia emas 2045,” jelas Yunus Saefulhak.

Dengan demikian, konferensi IMEC 2023 memberikan gambaran yang jelas tentang komitmen dan langkah-langkah strategis Indonesia. Terutama dalam transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life