Home » Laga Bahaya Rokok vs Vape. Mana yang Lebih Aman?

Laga Bahaya Rokok vs Vape. Mana yang Lebih Aman?

by Maria Julie simbolon
3 minutes read

ESENSI.TV - MEDAN

Belakangan keberadaaan rokok elektrik digemari oleh banyak orang. Baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai jenis pekerjaan dan usia, banyak yang menjadi penggunanya. Terlihat sudah banyak gerai baru yang membuka toko vape dan menyediakan cairan isi ulang. Publik figur dan influencer pun banyak yang mengalungkan rokok canggih ini di lehernya, terlihat gaul dan kekinian. Bentuknya yang kecil, mudah diisi ulang, ringkas dan tidak memiliki kotoran abu membuat kehadirannya banyak disukai orang. Ada yang beralasan kalau menggunakan rokok elektrik ini sebagai upaya beralih dan mengurangi rokok biasa yang dirasa lebih berbahaya. Benarkah seperti itu? Apakah merokok elektrik jauh lebih aman dan sehat daripada rokok biasa?

Buat kamu yang belum tahu, vape atau rokok elektrik adalah salah satu  jenis alat penghantar nikotin elektronik ke mulut. Penggunaannya sama-sama diisap seperti rokok tembakau biasa, bedanya vape bekerja dengan cara memanaskan cairan khusus yang ada di dalam tabung. Setelah dipanaskan dan diisap perlahan maka vape akan menghasilkan uap seperti asap yang mengandung berbagai zat kimia. Di masa kini, pengguna juga bisa memilih apakah vapenya memakai asap atau tidak. Begitu pun dengan rasa dari cairannya, ada banyak varian rasa dan warna yang tersedia di toko-toko vape. Banyak yang beralasan bahwa kepuasan yang didapat ketika mengisap dan menghirup asap vape sama dengan mengisap rokok tembakau biasa.

Ada berbagai jenis rokok vape yang beredar di pasaran. Ada yang berbentuk seperti pulpen, vaporizer, dan desktop. Vape jenis pulpen tersedia di dalam dua jenis pemanas. Pertama, atomizer, di mana bagian ini adalah elemen pemanas yang bermanfaat untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nilkotin. Semakin sering dipakai atomizer akan berkurang kualitasnya. Maka gantilah secara berkala. Kedua cartomizer. Kombinasi catrdrige dan atomizer ini membuat komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen pemanas. Untuk memanaskan elemen pemanas ini, pengguna harus mengisi ulang baterai vape secara berkala.

Vape jenis portable berbentuk lebih besar dan kokoh dibandingkan vape jenis pulpen. Komponen di dalamnya menggunakan elemen pemanas dan baterai. Istimewanya, meski dipanaskan cairan vape tidak berkontak langsung dengan elemen pemanas sehingga membuat uap asap yang dihasilkan tidak sebanyak vape jenis lain. Daya tahan baterainya bisa mencapai dua sampai tiga jam pemakaian secara terus menerus.

Baca Juga  XXXTentacion: Melodi Pemberontakan Kehidupan

Selanjutnya vape jenis desktop. Sekilas ketika melihat vape jenis ini, kamu akan teringat dengan penggunaan sisha. Bentuknya yang besar membuatnya harus digunakan di satu tempat tanpa berpindah-pindah. Vape jenis ini juga harus diletakkan di permukaan yang rata agar berfungsi dengan maksimal. Dorongan energi listrik yang stabil membuat vape jenis ini menghasilkan rasa terbaiknya. Vape desktop menghasilkan lebih banyak uap asap dari vape jenis lainnya.

Setelah sekilas mengenal apa itu vape, maka pertanyaannya adalah apakah vape lebih rendah resiko dibandingkan rokok biasa? Menurut dr. Abi di kanal youtube Alo Dokter ada baiknya kita mengenal perbedaan kandungan dari rokok tembakau dan rokok elektrik. Rokok tembakau mengandung nikotin, tar, karbonmonoksida, hidrogen sianida, hidrokarbon, ammonia, formaldehid, arsen, bensol, nitrosamin dan kadmium. Semua kandungan tersebut berbahaya dan beracun bagi tubuh, Bila dikonsumsi dalam jangka panjang maka akan meningkatkan resiko datangnya penyakit seperti kanker paru-paru. Sedangkan pengguna vape akan menghirup aerosol atau uap yang dihasilkan dari pemanasan cairan yang mengandung nikotin, asam benzoate, propilen glikol, gliserol dan penambah rasa.

Sekilas pengguna akan melihat kalau penggunaan vape lebih aman, Namun ada baiknya jangan terburu-buru mengambil kesimpulan sebab kandungan propilen glikol bisa membuat mulut dan tenggorokan menjadi iritasi. Kandungan nikotinnya pun membuat penikmat alat ini kecanduan bila dipakai berlebihan. Ujungnya tetap akan menimbulkan gangguan pada kesehatan tubuhmu.

Asap rokok dan vape juga bisa merugikan orang-orang yang tidak merokok di sekitarmu. Mau tidak mau orang yang tidak merokok akan terpapar asap yang dihasilkan dari kedua rokok ini. Asap rokok tembakau mengandung sepuluh kali lebih banyak nikotin dari rokok elektrik. Meski penggunaan dalam jangka panjang menyebabkan bahaya tetapi banyak penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan rokok elektrik memiliki dampak yang lebih rendah dari rokok tembakau. Begitu pun pengguna sebaiknya tidak memakan nikotin dalam jangka yang panjang agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan, demikianlah informasi tentang vape dan rokok tembakau. Nah, berdasarkan pengalaman, menurutmu mana yang lebih aman?*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life