Home » Masyarakat Kritisi Lambatnya Penanganan Sampah Pesisir Pantai Marunda Jakarta Utara

Masyarakat Kritisi Lambatnya Penanganan Sampah Pesisir Pantai Marunda Jakarta Utara

by Agita Maheswari
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Masyarakat mengkritisi kebijakan Pemerintah DKI Jakarta soal lambatnya upaya penanganan sampah di pesisir Pantai Marunda, Jakarta Utara.

Dalam beberapa tahun terakhir, pesisir pantai Marunda, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, menjadi lautan sampah.

Bahkan, tumpukan sampah sudah membentuk sedimentasi, sehingga terlihat sebagai lahan reklamasi alias dataran buatan gagal.

Sampah yang bertumpuk di Pantai Marunda sangat beragram. Tampaknya, warga menjadikan kawasan ini sebagai tempat sampah umum raksasa.

Tidak hanya di lahan kosong, sampah-sampah juga terlihat menumpuk di kolong-kolong rumah warga dan di jalan umum permukiman.

Bulan ini, di kawasan Marunda, tampak pasukan orange dari Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu melakukan pembersihan.

Kanal Banjir Timur Margonda

Salah seorang netizen Poltak Hutagalo, di akun twitternya, @HutagaolPoltak mengatakan pembersihan Kanal Banjir Timur Margoda Jakarta Utara yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.

Dia mengatakan pembersihan kanal banjir timur tidak akan ada artinya, jika dilakukan seadanya.

Hal ini karena sampah akan kembali masuk ke pesisir pantai, jika terjadi air pasang pada keesokan harinya.

Baca Juga  Rayakan Malam Tahun Baru, Pemprov DKI Gelar Malam Muda-Mudi Jakarta Kota Global

“Pembersihan sampah di KBT Marunda Jakarta Utara yang dilakukan pasukan orange DLH Kab. Kep. Seribu, adalah pekerja sia-sia. Karena dilakukan dengan manual. Besok pagi setelah air pasang sampah itu akan ada lagi terbawa air, harusnya memakai alat berat,” jelasnya.

Sementara itu, mayoritas netizen mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta.

Sebagian lagi menyesalkan program pengembangan pantai pesisir Jakarta yang direncanakan mantan Gubenur DKI Ahok tidak berlanjut.

Sebelumnya, secara nasional, dari total 68,5 juta ton sampah nasional pada tahun 2022, tercatat komposisi sampah yang paling dominan adalah sisa makanan, plastik, dan kertas.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tahun 2022, 64 persen timbunan sampah itu (68,5 juta ton) telah berhasil dikelola.

Secara lebih spesifik, data lembaga Sustainable Waste Indonesia (SWI) menyebutkan, sampah plastik menguasai lima persen atau 3,2 juta ton dari total sampah nasional per tahun.*

Email: agitamaheswari@esensi.tv
Email: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaterkini
#beritaviral

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life