Home » Menko PMK Dorong Generasi Muda Tumbuh Produktif

Menko PMK Dorong Generasi Muda Tumbuh Produktif

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi.

ESENSI.TV - BOGOR

Para lulusan perguruan tinggi didorong untuk mempunyai mimpi besar guna meningkatkan kualitas hidup. Dengan begitu dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaa/Menko PMK Muhadjir Effendi dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (3/12/2023) di Bogor.

Sebagaimana diketahui, fokus pembangunan pemerintah diarahkan kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pemerintah menargetkan, generasi muda Indonesia dapat tumbuh dengan produktif, profesional, memiliki karakter, dan mampu bersaing di kancah global.

Menko PMK mengatakan, pemerintah telah menyediakan anggaran pendidikan yang setiap tahun terus meningkat. Sebagian besar anggaran pendidikan itu dialokasikan untuk beasiswa LPDP. Ini merupakan kesempatan dan peluang besar bagi para mahasiswa yang akan melanjutkan studi.

“Sekarang ini anggaran abadi pendidikan untuk beasiswa itu sekitar Rp130 triliun dan setiap tahun terus naik. Kesempatan ini sangat terbuka untuk semua mahasiswa dari berbagai kampus. Tidak ada diskriminasi, terbuka bagi kampus negeri maupun swasta,” tutur Muhadjir.

Selain itu, kata Menko PMK, perguruan tinggi juga didorong untuk dapat memiliki pangkalan data yang berisi status para lulusannya.

Pangkalan data tersebut, berlaku juga untuk para lulusan yang hendak bekerja sehingga dapat digunakan untuk memantau status pekerjaan lulusannya.

Melalui basis data itu, intervensi juga akan dengan mudah dilakukan, termasuk memberikan pelatihan peningkatan kemampuan bagi yang belum memiliki pekerjaan.

Perguruan tinggi lajut Menko PMK, harus punya data lulusannya, baik untuk yang mau melanjutkan kuliah, maupun bekerja.

Baca Juga  Menko PMK Minta Program Bapak Asuh Stunting Digencarkan di Maros

“Jika dia (wisudawan) diketahui punya niat untuk mencari beasiswa, bantu dia melalui program pelatihan bahasa dan sebagainya. Juga bagi yang bekerja, bisa adakan program upskilling agar bisa masuk dunia kerja,” ucap Muhadjir.

Membangun Generasi Muda

Indonesia tercatat akan mencapai puncak bonus demografinya pada tahun 2030-2035. Pada momentum itu, mayoritas masyarakat Indonesia akan didominasi oleh generasi Z sebanyak 27,94 persen, dan generasi milenial sebesar 25,87 persen.

Sementara itu, saat ini jumlah pemuda yang tercatat pada survei Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencapai angka 65,82 juta jiwa atau hampir seperempat penduduk Indonesia.

Kondisi tersebut perlu diimbangi dengan upaya membangun generasi muda Indonesia mulai dari sekarang. Terlebih jumlah angkatan kerja Indonesia telah mencapai 147,71 juta.

Sementara, penduduk yang bekerja hanya sebesar 139,85 juta dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,32 persen.

Angkatan kerja ini terus bertambah setiap tahun yang terdiri dari lulusan menengah atas yang tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Ditambah dengan pemuda lulusan dari perguruan tinggi.

Kendati demikian, upaya pemerintah dalam membangun generasi unggul Indonesia telah mengalami tren yang positif.

Indeks Pembangunan Manusia mencatat, terdapat kenaikan dengan rata-rata sebesar 0,77 persen per tahun dari berbagai aspek.

Tren tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui kolaborasi bersama membangun dan meningkatkan pendidikan, kesejahteraan, serta kualitas hidup masyarakat. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Rudi H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life