Home » Menuju Pemilu, Mendagri Harapkan Demokrasi yang Damai

Menuju Pemilu, Mendagri Harapkan Demokrasi yang Damai

by Administrator Esensi
2 minutes read
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian/antara

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, pemilu yang damai adalah tanggung jawab bersama. Pemilu merupakan landmark demokrasi yang melibatkan peran berbagai pihak dan berorkestrasi secara harmonis dalam memilih wakil rakyat. Setidaknya ada lima elemen kunci dalam mewujudkan terlaksananya pemilu yang damai, jujur, adil, dan bermartabat.

Elemen Penting Pemilu

“Ada sejumlah elemen yang simultan bergerak sama-sama bertanggung jawab, satu adalah penyelenggara pemilu, KPU dan jajaran, Bawaslu dan jajaran, termasuk pemerintah juga mendukung anggaran dan lain-lain,” katanya pada acara Senandung Pemilu Damai yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Mendagri melanjutkan, elemen kedua yaitu peserta pemilu yang siap menang dan siap kalah. Ketiga, media yang berperan penting dalam memengaruhi publik. Keempat, masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat. Pada poin keempat ini, Mendagri menekankan partisipasi masyarakat yang tinggi akan menentukan legitimasi  yang kuat dari masyarakat.

“Kemudian yang berikutnya lagi adalah aparat keamanan untuk menjaga situasi keamanan agar tetap terjaga baik. Jadi orkestrasi semua pihak,” ujarnya.

Baca Juga  Pakar TIK: Artificial Intelligence Akan Menguasai Dunia

Demokrasi Milik Rakyat Indonesia

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyampaikan, pesta demokrasi bukan cuma milik pemerintah, tapi milik semua rakyat Indonesia.

Sebagai salah satu negara paling demokratis di dunia, Indonesia memiliki keunikan tersendiri sekaligus tantangan dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara langsung dan serentak di banyak wilayah sekaligus. Ini akan memberikan hak berdemokrasi kepada sekitar 17.814.913 jiwa yang tersebar di 269 daerah, untuk memilih calon yang akan mengemban amanah menjadi gubernur, walikota, dan bupati.

Acara “Senandung Pemilu Damai” ini dimaksudkan untuk memanjangkan tekad dalam mewujudkan pelaksanaan pemilu damai di lingkup peran masing-masing.

Mahfud menambahkan, tujuan dilaksanakan pemilu salah satunya adalah agar terjadi sirkulasi kepemimpinan. Dalam prosesnya akan ada strategi hingga persaingan yang ketat, hal ini sah tetapi jangan sampai merusak tata kehidupan bernegara. Untuk itu, pemilu yang damai perlu diwujudkan dengan membangun konsolidasi bersama semua pihak.

“Ini penting dan kedamaian bersumber dari kita,” tandasnya.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life