Home » Meski Membaik, Neraca Pembayaran Indonesia Masih Defisit

Meski Membaik, Neraca Pembayaran Indonesia Masih Defisit

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi ekspor-impor. Foto: https://global-news.co.id/wp-content/uploads/2020/08/Pelabuhan-Port-of-Singapore-1.jpg

ESENSI.TV - JAKARTA

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2023 masih defisit, tetapi nilai defisitnya berkurang dibandingkan kuartal sebelumnya, akibat meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global.

NPI pada triwulan III 2023 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 7,4 miliar dolar AS.

“Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik,” tulis Erwin Haryono​,
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, dalam keterangannya, dilansir Rabu (22/11/2023).

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar 134,9 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid.

Pada triwulan III 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 0,9 miliar dolar AS (0,2% dari PDB), jauh menurun dibandingkan dengan defisit 2,2 miliar dolar AS (0,6% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun.

Baca Juga  Pengaturan Valas DHE Signifikan Naikkan Cadangan Devisa Maret

Defisit Neraca Dagang Migas Naik

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.

Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung.

Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.

Kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2023 mencatat defisit 0,3 miliar dolar AS (0,1% dari PDB), jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit 4,8 miliar dolar AS (1,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life