Home » Miris! Mewah, Tapi Pengguna Bandara Kertajati Tergolong Sepi

Miris! Mewah, Tapi Pengguna Bandara Kertajati Tergolong Sepi

by Junita Ariani
2 minutes read
Bandara Kertajati

ESENSI.TV - JAWA BARAT

Rendahnya pengguna jasa Bandara Kertajati, di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat mendapat perhatian serius dari Komisi VI DPR RI. Pasalnya, kunjungan penumpang rata-rata perhari hanya 1.500 orang.

Jumlah ini dinilai tergolong sepi, jika dibandingkan dengan fasilitas yang dimiliki oleh bandara tersebut.

Padahal, bandara ini sudah memiliki fasilitas yang sangat baik, bahkan bisa didarati oleh banyak pesawat besar termasuk Antonov.

Tidak hanya itu, bandara itu juga sudah membuka rute-rute yang potensial, untuk ke Kalimantan Timur, Balikpapan, Bali. Bahkan dalam seminggu ada dua kali angkutan Umroh yang melalui Kuala Lumpur.

“Hal ini menjadi pembahasan penting tadi dengan Garuda Indonesia, Angkasa Pura, Air Nav, dan Pimpinan Bandara Kertajati. Esensinya adalah ini akan diapakan kedepannya. Dengan keterbatasan-keterbatasan kunjungan penumpang,” kata Herman Khaeron.

Ia menjadi Ketua Tim Rombongan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Jawa Barat, Senin (19/2/2024) di Kertajati, Majalengka.

Menurutnya, hal ini menjadi sangat strategis apabila dimaksudkan dari sejak awal penutupan Bandara Husein Sastranegara. Untuk bisa menggiring para pengguna Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.

“Saya kira harus dicarikan cara apakah hal itu dikarenakan kurang sosialisasi, aksesibilitas, maupun terhadap pengetahuan masyarakat terkait penggunaan bandara ini,” jelasnya.

Ia juga mengusulkan agar antar instansi berkolaborasi ataupun berkoordinasi melahirkan kebijakan bahwa seluruh penerbangan umroh dan haji itu dipindahkan ke Kertajati.

Herman menambahkan, mungkin saja nanti untuk di sekitar kawasan ataupun seluruh Jawa Barat dan Jawa Tengah bisa menampung penumpang umum. Yang lebih potensial hingga bisa menggunakan Bandara Kertajati.

Baca Juga  Bandara Kertajati Dipastikan Bisa Digunakan untuk Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji 2023

Masalah yang Dihadapi

Namun demikian kata Herman, selalu ada masalah. Pertama tentu terkait dengan harga Avtur yang lebih mahal daripada harga Avtur di Cengkareng.

Padahal Avtur sebetulnya lebih dekat kalau secara transportasi. Karena dari Balongan ke sini jauh lebih dekat.

“Namun mungkin karena penggunaannya lebih sedikit dibandingkan dengan Cengkareng sehingga di sini lebih mahal,” kata Politisi Fraksi Partai Demokrat itu.

Sehingga sangat berpengaruh terhadap harga tiket.

“Nah, kalau berpengaruh terhadap tiket pesawat saya kira ini harus menjadi bahan pertimbangan kedepannya. Pertamina harus memberikan harga yang sama. Sehingga ini juga akan sangat berpengaruh terhadap samanya harga tiket di seluruh bandara yang ada,” ucapnya.

Objek kedua yang juga dibahas dalam pertemuan itu adalah mengenai keselamatan transportasi kereta api. Masih banyaknya perlintasan sebidang yang sampai saat ini belum ada pintunya.

“Apakah ke depan akan digunakan pintu-pintu otomatis atau pintu yang lebih efisien, namun ini harus dibicarakan. Karena ini juga menyangkut persoalan keselamatan masyarakat,” terang Herman.

Karenanya yang harus dilakukan menurut Herman, adalah seluruh pelintasan sebidang yang ada di seluruh jalur kereta api, idealnya sudah memiliki pintu dan penjaga.

“Bagaimana untuk memenuhi semua ini tentu harus kita hitung dan dudukan bersama,” tambahnya lagi.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life