Home » Peringati Hakordia, Menag Bangun Transparansi Sistem Keuangan

Peringati Hakordia, Menag Bangun Transparansi Sistem Keuangan

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, tata kelola pemerintahan di Kementerian Agama (Kemenag) terus diperbaiki. Yakni melalui proses transformasi digital yang terintegrasi dalam aplikasi Pusaka SuperApps.

“Kami telah mendigitalisasi hampir semua layanan di Kemenag. Itu menjadi pilihan utama untuk memperbaiki tata kelola dan mempercepat layanan publik,” kata Menag saat memeringati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Minggu (10/12/2023).

Dikatakannya, proses digitalisasi ini sudah berkembang hingga sampai pada penyiapan transparansi sistem keuangan di Kemenag.

Hakordia diperingati setiap 9 Desember. Selaku leading sector, KPK akan menggelar Pameran Hakordia di Istora Senayan, Jakarta, 12-13 Desember 2023.

Sebagai bagian dari komtimen dalam pemberantasan korupsi, Kemenag selalu ambil bagian dalam pameran tersebut. Menurutnya, inisiasi pembangunan transparansi sistem Keuangan Kemenag mulai dilakukan semester kedua 2023.

Aplikasi ini disiapkan agar sistem keuangan di Kemenag bisa dilihat dan diakses publik.

“Saya ingin Kemenag menjadi sebuah akuarium yang terang benderang dan semua bisa menyaksikan apa yang ada di dalamnya. Semoga ini bisa segera tercapai,” jelas Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut.

Baca Juga  Rayakan Uang Ganti Rugi PSN Rp195.930, Warga Purworejo Beli Mie Ayam

Ia mencontohkan sistem perjalanan dinas, ke depan akan diintegrasikan pada satu sistem agar lebih efektif. Sehingga, potensi perjalanan dinas yang double akun bisa diminimalisir.

“Sistem ini akan menghasilkan output yang bisa langsung diakses oleh bendahara,” sebutnya.

Penggunaan Kartu Kredit

Untuk pengadaan, lanjut Gus Men, Kemenag akan menggalakkan katalog sektoral Kementerian Agama. Katalog sektoral ini merupakan sistem e-purchasing (pembelian elektronik) yang nantinya akan mendata semua transaksi pengadaan barang/jasa Kementerian Agama.

Selama ini, katalog sektoral masih terfokus pada pengadaan dengan sistem tender. Ke depan, Kemenag akan coba memberlakukannya untuk semua proses pengadaan.

“Dua sistem tersebut penting karena total anggaran perjalanan dinas dan anggaran non tender cukup besar,” sebut Gus Men.

Dikatakannya, pihaknya sudah lama menerapkan prinsip cashless, tidak ada lagi transaksi tunai dalam proses keuangan.

“Ke depan, Kemenag akan menggiatkan penggunaan kartu kredit pemerintah untuk transaksi pembayaran proses pengadaan,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life