Anak berulah, sang ayah pun terseret. Bahkan karir sang ayah, Achiruddin Hasibuan hancur karena membiarkan anak menganiaya seorang mahasiswa bernama Ken Admiral pada 21 Desember 2022 lalu.
Achiruddin Hasibuan yang merupakan perwira Polisi di Polda Sumatera Utara (Sumut) itu membiarkan penganiayaan terjadi di depannya. Akibatnya, jabatannya sebagai Kabag Binops Direktorat Narkoba dicopot.
Tidak hanya itu, harta kekayaan, bisnis dan rumah bak istana pun menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK menduga munculnya dugaan aliran dana yang mengarah pada tindak pencucian uang yang dilakukan Achiruddin Hasibuan.
Lembaga Merah Putih itu pun akan menyelidiki harta kekayaan Achiruddin melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
“KPK akan fokus pada pemeriksaan LHKPN, sesuai kewenangan yang kami miliki,” ujar Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Senin (1/5/2023), di Jakarta.
Menurutnya, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pemerikasaan terkait kekayaan ayah dari Aditya Hasibuan yang menganiaya mahasiswa, Ken Admiral.
“Tim sudah kami bentuk. Nanti mereka melakukan pencarian data lanjutan dan pemeriksaan faktual berdasar LHKPN milik Achiruddin Hasibua,” jelas Fikri.
Munculnya dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Achiruddin Hasibuan berawal dari pemeriksaan PPTAK.
Lembaga tersebut mendapati adanya dugaan dana yang mengarah ke pencucian uang, sehingga pihaknya juga melakukan pemblokiran rekening milik Achiruddin dan juga anaknya Aditya Hasibuan.
Nilai transaksi di rekening ayah dan anak tersebut menurut PPATK, mencapai puluhan miliar. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan sehingga perlu ditelusuri aliran dana yang tak biasa untuk seorang perwira menengah di Polda Sumut.
Polda Sumut yang diberikan wewenang untuk mengusut kasus tersebut juga sudah menggeledah rumah Achiruddin Hasibuan yang ada di Medan. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang