Home » Bermalam di Mina, Jemaah Haji dari Seluruh Dunia Lempar Jumrah

Bermalam di Mina, Jemaah Haji dari Seluruh Dunia Lempar Jumrah

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Mekkah, Arab Saudi. Foto: Tangkap layar Channel Muhammad Ali

ESENSI.TV - JAKARTA

Saat ini, jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk jemaah haji Indonesia berada di Mina, Jemaah haji telah menyelesaikan rangkaian haji wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah.

Selain bermalam di Mina, jemaah melaksanakan rangkaian haji, yaitu melempar jumrah, Ula, Wustho, dan Aqobah.

Jemaah haji yang mampu, sehat dan kuat, wajib mabit atau bermalam di Mina.

“Meninggalkan mabit secara sengaja tanpa uzur syar’i dikenakan dam atau denda,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, seperti dilansir di laman resmi Kemenag.

“Jemaah haji yang udzur syar’i, mendapat rukhshah (keringanan) untuk tidak melakukan mabit di Mina dan tidak dikenai dam,” sambung Fauzin, Rabu (28/06/2023)

Selama di Mina, kata Fauzin, jemaah untuk fokus melakukan aktivitas ibadah dengan memperbanyak zikir.

Jemaah mengingat dan mendekat kepada Allah, mengagungkan asma Allah, baik dengan bertakbir, membaca Al-Qur’an, kalimat tauhid dan wirid-wirid lainnya.

“Menyelingi zikir dengan berdoa kepada Allah, sebab Mina termasuk tempat mustajab”.

“Merenung dan melakukan muhasabah (introspeksi diri) atas kekurangan yang ada pada diri kita,” kata dia.

Baca Juga  Peluang Indonesia Jadi Negara Maju 13 Tahun Lagi, Presiden: Hati-Hati Pilih Pemimpin Selanjutnya

Wajib Melontar

Selanjutnya, lanjut Fauzin, jemaah melontar jumrah Kubra (Aqabah) tanggal 10 Zulhijah, dan lontar jamrah Ula, Wustha, dan Kubra tanggal 11 dan 12 Zulhijah (Nafar Awal) atau 11, 12 dan 13 Zulhijah (Nafar Tsani).

Menurutnya, hukum melontar adalah wajib.

Jamaah yang lemah, lansia dan risti, pelaksanaan lontar jumrah diwakilkan atau dibadalkan kepada keluarga, teman seregu atau petugas.

Jemaah dapat bercukur/tahallul awwal setelah pelaksanaan lontar Jamrah Aqabah (10 Zulhijah).

Laki-laki diutamakan mencukur gundul, wanita cukup memotong rambutnya sepanjang ruas jari.

Kepada jemaah, Fauzin mengimbau untuk menghindari aktivitas yang bisa menyebabkan kelelahan.

Jemaah dimina mengonsumsi katering yang disiapkan tepat waktu, minum obat yang ditentukan.

Kemudian, minum air putih yang cukup untuk menjaga kebugaran dan hidrasi tubuh, istirahat yang cukup dan menghubungi dokter jika merasa kurang sehat.

“Bila tidak ada keperluan mendesak, jemaah sebaiknya tetap berada di tenda”.

“Jangan segan dan sungkan untuk meminta bantuan petugas bila ada keluhan dan kesulitan,” jelasnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life