Home » Berniat Laporkan SBY, Ketum Nasdem dan Anies Larang Sahroni

Berniat Laporkan SBY, Ketum Nasdem dan Anies Larang Sahroni

by Administrator Esensi
1 minutes read
Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni

ESENSI.TV - JAKARTA

Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni diketahui mendatangi Bareskrim Polri di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ia mengaku hendak melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia melaporkan SBY karena ucapan SBY menurutnya tidak sesuai dengan apa yang sebelumnya sudah dibahas oleh kedua belah pihak di pertemuan mereka di rumah SBY, Cikeas. Ucapan SBY yang menyebutkan bahwa mulanya akan dideklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai capres-cawapres ternyata tidak pernah ada kesepakatan.

“Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakana nggak ada. Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi nggak ada,” terang Sahroni.

Ia mengakui mengikuti pertemuan dirumah SBY itu selama 2 jam penuh.

Baca Juga  Wapres Resmikan Pembangunan 846 BLKK di NTB

“Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang menjadi pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004,” tambahnya.

Belum sempat diproses, Ketua Umum partai Nasdem, Surya Paloh melarangnya untuk melaporkan hal tersebut. Sehingga ia batal membuat laporan di kepolisian.

“Tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan. Saya nih sebenarnya udah siap melaporkan. Tapi tadi perintah Ketua Umum untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan. Kebetulan tadi Pak Anies juga kirim pesan ke saya untuk meminta hal yang sama,” ujar Sahroni.

Sebagai info, Partai Demokrat menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sekaligus mencabut dukungannya kepada bakal capres Anies Baswedan setelah dideklarasikannya pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu lalu (2/9).

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life