Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) mendukung upaya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melakukan diplomasi ekonomi produk halal Indonesia.
Diplomasi ekonomi ini penting dilakukan mengingat Indonesia akan segera memberlakukan kewajiban bersertifikasi halal atau mandatori halal pada Oktober 2024.
“Diplomasi ini juga penting agar produk halal Indonesia dapat masuk dan bersaing di pasar global,” ujar Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham.
Ia mengatakan itu dalam pertemuan Foreign Policy Data Talk (FPDT) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/2/2024). Kegiatan tersebut digelar Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kemlu dengan tema “Penguatan Diplomasi Ekonomi untuk Promosi Industri/Produk Halal Indonesia di Dunia Internasional”.
Aqil menyebut, data realisasi ekspor produk halal sampai hari ini (15/2/2024), mencapai 11.749 ton dari 147 perusahaan asal Indonesia. Produk ini dikirim ke benua Asia, Eropa, Amerika hingga Afrika.
Ia juga mengapresiasi upaya Kemlu yang telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas pasar industri halal Indonesia.
“Kami berterima kasih sekali Kemenlu mendorong adanya upaya-upaya perluasan distribusi produk halal Indonesia untuk merangsek masuk pasar halal dunia. Salah satunya dengan membuka peluang Indonesia dapat terlibat dalam eksibisi produk halal di mancanegara,”jelasnya.
Pihaknya juga sebelumnya terlibat dalam beberapa pameran seperti di Kazakhstan, juga Arab Saudi.
Aqil menambahkan, kolaborasi dari pelaku industri maupun para akademisi menjadi sinyal baik dalam menyambut kewajiban sertifikasi halal.
Sebelumnya, Kepala BSKLN, Yayan G.H. Mulyana menyampaikan komitmen pemerintah sangat kuat dalam jalankan amanat UU tentang Jaminan Produk Halal.
“Karenanya diperlukan diplomasi ekonomi untuk bantu pelaku UMK promosikan produ-produknya hingga dapat masuk pasar halal dunia. Hal ini tentu membutuhkan kolaborasi dari semua,” tutur Yayan.
Turut hadir dalam forum tersebut, perwakilan Kyushu International University & Muslim Friendly Jepang Nurchasanah Satomi Ogata. Serta Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Ahmad Yani, Slamet Ibrahim. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu