Anggota Komisi II DPR-RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra meminta pemerintah agar mengatur tata niaga pangan dari desa.
Permintaan itu disampaikan Gus Adhi, sapaan akrab Anak Agung, menyikapi adanya warga kurang mampu yang mengais sisa panen padi di sawah. Hal ini imbas meningkatnya harga beras di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Indonesia, ujar Gus Adhi, seharusnya tidak mengalami kekurangan pangan.
“Mari kita atur supply and demand pangan dari tingkat desa. Kehadiran penyuluh, teknologi dan pendampingan di segala sektor kita perkuat. Sehingga ketersediaan pangan benar-benar bisa dipantau di masing-masing desa,” papar Gus Adhi dikutip Senin (11/9/2023).
Gus Adhi dari Fraksi Partai Golkar ini memberikan saran terkait peningkatan peran kepala desa sebagai penggerak pertania. Dan, KUD sebagai bank tani, pengolah dan pengatur tata niaga pangannya.
Ia mengatakan, Indonesia masih mampu mengoptimalkan potensi pertanian dan SDM pertanian. Optimalisasi ini dilakukan dengan dukungan pemerintah yang menyediakan regulasi, bantuan pendanaan modal teknologi dan pendampingan pasca panennya. Hal ini dimulai dari skala kecil tapi konkret.
Baginya, hal tersebut akan mampu menjadi magnet yang baik dan mampu menggerakan petani yang lainnya. Karena saat ini petani di Indonesia jalan sendiri dan lembaga litbang yang ada masih mandul.
Bila Reset for deployment dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka berdampak yang lebih signifikan lagi.
“Mari kita gerakan secara sungguh-sungguh pertanian kita untuk kebanggaan kita bersama dan untuk kesejahteraan masyarakat kita,” ujarnya.*
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu