Gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) Ke-24 berlangsung di Kota Bandarlampung selama sepekan. Provinsi Lampung kali ini ditunjuk menjadi tuan rumah kegiatan pengembangan serta pameran inovasi teknologi yang dibuat dari desa dan bermanfaat untuk desa.
Selain menjadi tuan rumah, Provinsi Lampung berhasil meraih prestasi karena salah satu perwakilannya berhasil meraih juara pertama inovasi pengembangan teknologi tepat guna. Yaitu mesin bajak roda satu.
Motivasi Untuk Bangun Desa
Inovasi pengembangan teknologi pertanian berupa mesin bajak roda satu tersebut adalah buah pikir warga desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah. Bermula dari harapannya untuk membangun desa, ia termotivasi untuk menciptakan alat pertanian tersebut.
Dengan keahlian dan ilmu mekanik yang dimilikinya, ia mendesain inovasi tersebut. Berbekal dengan pengalaman kerjanya di Korea Selatan, ia menerapkan ilmu yang diperolehnya di kampung halaman tercintanya.
“Selain dari sekolah atau kuliah, saya sempat menjadi PMI di Korea Selatan di bidang otomotif,” terangnya.
Inovasi Tak Selalu Mulus
Percobaan yang dilakukannya ternyata sempat berkali-kali mengalami kegagalan hingga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Ia mengalami lima kali kegagalan uji coba hingga 6 tahun lamanya.
Dalam perjalaan pengembangan inovasi itu, Aryanto harus merogoh dana pribadi dengan mengajukan pinjaman ke bank. Hal ini tentu menguras tabungan hasil kerja keras sebagai PMI di luar negeri. Sejak desain pertama kali dibuat hingga mencapai hasil akhir, untuk membuat satu mesin bajak roda satu menguras dana sekitar Rp12 juta per unit.
Akhirnya inovasi tersebut mencapai keberhasilan dan mengantarkannya sebagai pemenang pertama nasional Gelar Teknologi Tepat Guna. Ia pun mampu mengiklankan dan memanfaatkan digitalisasi di berbagai marketplace.
Pencapaian Hebat Aryanto Saat Ini
Saat ini, penjualan di sekitar Kabupaten Lampung Tengah tercatat mencapai 20 unit. Dan di provinsi lain mencapai lebih dari 100 unit. Model mesin bajak roda satu ini dikembangkan lagi agar lebih baik dan efisien. Inovasinya ini juga mendukung UMKM daerahnya.
Prestasi yang dimilikinya mendapatkan apresiasi dari Kepala Kampung Simpang Agung, Pramono.
“”Karang Taruna akan diberdayakan, ini bisa mengurangi pengangguran dan banyak yang sudah bekerja di Bapak Aryanto. Jadi, kemajuan desa juga didukung dari warganya yang mau berkembang dan berinovasi. Kami sangat bangga,” tambahnya.
Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen