Home » Ini Upaya Bapanas Jaga Depresiasi Harga Beras

Ini Upaya Bapanas Jaga Depresiasi Harga Beras

by Junita Ariani
1 minutes read
Plt Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik bersama Komisi IV DPR RI di Gudang Perum Bulog Campang Raya, Lampung, Kamis (7/3/2024).

ESENSI.TV - LAMPUNG

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga depresiasi harga beras di tingkat petani untuk menghindari kejatuhan yang terlalu dalam. Depresiasi harga beras biasanya terjadi dalam waktu 2 sampai 3 minggu ke depan.

Plt Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan, untuk tetap menjaga stabilitas harga, perlu memperbanyak distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar tradisional.

“Selain menyalurkan (bantuan pangan beras) ke masyarakat, kami juga mendorong Perum Bulog melakukan pengadaan beras dalam negeri. Dengan menyerap produksi petani,” ujar Sarwo dalam keterangannya dikutip, Sabtu (9/3/2024).

Sebelumnya, Sarwo turut mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik bersama Komisi IV DPR RI di Gudang Perum Bulog Campang Raya, Lampung, Kamis (7/3/2024).

Secara pararel kata Sarwo, untuk tetap menjaga stabilitas harga, perlu memperbanyak distribusi beras SPHP di pasar tradisional.

“Untuk menjaga stabilitas harga beras yang belum kunjung turun, ada saran kepada Bulog agar bisa lebih banyak mendistribusikan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional,” ujarnya.

Baca Juga  Rayakan Malam Tahun Baru, Pemprov DKI Gelar Malam Muda-Mudi Jakarta Kota Global

Sebagai informasi, Provinsi Lampung akan kembali mendapatkan tambahan beras impor sebanyak 13 ribu ton. Ini dipergunakan untuk menstabilkan harga beras melalui program SPHP.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan untuk menstabilkan komoditas pangan pokok ini secara nasional, penyaluran beras program SPHP terus berlangsung. Dan untuk di Lampung penyalurannya diperkirakan ada sebanyak 8 ribu ton per 7 Maret 2024.

“Kalau di Lampung sendiri beras yang keluar sekitar 300 ton per hari atau kalau untuk program beras SPHP hampir 8 ribu ton. Karena ini beras bersubsidi, kami akan mengawasi bersama. Untuk penyaluran memang selain jaringan di pasar tradisional, kami juga punya rumah pangan kita dan toko-toko ritel modern,” tambahnya.

Dia mengharapkan dengan adanya penyaluran beras SPHP yang makin banyak di pasar tradisional, dapat membantu memenuhi kebutuhan masyaraka. Terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri 2024. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life