Home » Kasus Covid-19 Di Malaysia Melonjak Capai 57,3 Persen

Kasus Covid-19 Di Malaysia Melonjak Capai 57,3 Persen

by fara dama
2 minutes read
Kementerian Kesehatan menyampaikan informasi bahwa kasus Covid-19 per 13 Desember 2024 kembali melonjak dengan total 313 kasus baru.

ESENSI.TV - Jakarta

Covid-19 mengalami kenaikan hingga 57,3% di Malaysia. Kasus setiap pekan di Malaysia mencapai lebih dari 1.000 kasus sejak pekan epidemiologi ke-41 hingga ke-47.

“Kasus mingguan yang terdeteksi telah lampaui 1.000 tiap pekan sejak tujuh hari lalu, dengan tingkat peningkatan antara 7,1 persen hingga 57,3 persen,” ungkap Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dilansir dari The Star.

Sebagian besar kasus dialami pasien Covid-19 berusia 20-40 tahun. Sebanyak 98 persen kasus dengan gejala ringan.

“Delapan klaster aktif Covid-19 telah dilaporkan dengan total 121 kasus. Jumlah kumulatif klaster yang dikabarkan sampai dengan ME47/2023 sebanyak 7.248 klaster. Mayoritas laporan yaitu kelompok yang melibatkan sektor pendidikan,” kata Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan.

Terkait dengan hal ini, pada Juli 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kemunculan subvarian Omicron baru, yaitu BA.2.86. Menurut WHO, dalam periode laporan terakhir yaitu antara 17 Juli dan 13 Agustus, lebih dari 1,4 juta kasus baru Covid-19 terdeteksi. Virus varian ini telah membuat lebih dari 2.300 kasus meninggal dunia.

Baca Juga  KPU Pastikan Debat Cawapres Pakai Podium

“Di Malaysia, saat ini sudah ada dua kasus BA.2.86 yang dilaporkan,” ungkap Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr. Muhammad Radzi Abu Hassan.

Kasus Covid-19 di Singapura

Sebelumnya, kasus Covid-19 lebih dulu naik di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) berikan berita bahwa jumlah kasus Covid-19 naik secara signifikan di Singapura.

Singapura melaporkan naiknya kasus virus ini pada 19-25 November 2023. Dalam jangka waktu 19-25 November itu, Covid-19 mencapai 22.094 kasus.

Kementerian Kesehatan Singapura memberi tahu bahwa banyak faktor  yang diduga membuat naiknya kasus virus ini. Seperti mobilitas yang tinggi jelang liburan akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau membuat gejala lebih parah dari  varian lain yang beredar,” kata Ministry of Health (MOH) di Singapura dikutip dari The Straits Times.

Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life