Home » Kementerian ESDM Dukung Inisiatif Pembiayaan Inovatif Percepat Transisi Energi

Kementerian ESDM Dukung Inisiatif Pembiayaan Inovatif Percepat Transisi Energi

by Junita Ariani
2 minutes read
Inisiatif Pembiayaan Inovatif.

ESENSI.TV - JAKARTA

Ketahanan energi dan stabilitas pendanaan menjadi dua prinsip penting di bawah tema ‘epicentrum of growth’ pada agenda Keketuaan ASEAN 2023.

Dan, untuk mempercepat dan memperkuat transisi energi di kawasan ASEAN dibutuhkan pembiayaan inovatif. Demikian disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Dadan Kusdiana.

Menurutnya, Indonesia berkomitmen untuk mencapai hasil-hasil penting di sektor energi, mengingat pentingnya masa depan energi bersih.

“Pemerintah secara aktif bekerja untuk mencapai tujuan energi bersih. Termasuk mengembangkan konsep yang jelas untuk Energy Transitions Sustainable Finance,” jelas Dadan.

Dadan mengatakan itu, pada seminar ASEAN Chairmanship 2023, di Jakarta, Selasa (27/6/2023). Seminar berjudul “Sustainable Energy Financing and Mobilization of Energy Investment in ASEAN”.

Dikatakannya, transisi energi sangat spesifik untuk masing-masing negara. Karena itu, berbagai sumber energi, teknologi, dan pembiayaan harus dipertimbangkan.

Untuk memastikan transisi energi yang adil, inklusif, terjangkau, dan aman, sesuai dengan keadaan masing-masing negara.

Menurut Laporan IRENA, untuk melaksanakan transisi energi, ASEAN membutuhkan pembiayaan mencapai USD29,4 triliun pada 2050. Dengan skenario peningkatan suhu maksimal 1,5 derajat celcius, dengan 100 persen energi terbarukan.

Investasi tersebut dialokasikan untuk ketenagalistrikan melalui pengembangan solar PV, pembangkit listrik tenaga air, dan energi terbarukan lainnya.

Kemudian untuk jaringan dan fleksibilitas melalui transmisi nasional dan internasional, distribusi, dan penyimpanan.

Selanjutnya, pembiayaan untuk pasokan biofuel serta kendaraan dan pengisian baterai kendaraan listrik.

“Selain itu juga mempertimbangkan perspektif pembiayaan yang lebih luas. Meliputi biaya bahan bakar, operasional, dan pemeliharaan,” ujar Dadan.

“Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan sebesar ini, kita harus meningkatkan investasi energi bersih dan aliran keuangan,” sambungnya.

Baca Juga  Petisi Kembalikan WFH Tembus 10.000 Tandatangan Dukungan

Misalnya, melalui penguatan alur proyek, peningkatan kerangka kebijakan dan peraturan. Termasuk mekanisme pengurangan risiko, mempersiapkan proyek bankable yang berkualitas tinggi, serta memangkas proses persetujuan.

Solusi Pembiayaan Skala Besar

Menurut Dadan, dibutuhkan penguatan analisis pembiayaan dan investasi energi bersih dari semua sumber pembiayaan publik dan swasta.

Untuk memenuhi akses energi dan tujuan transisi energi. Serta mengidentifikasi cara-cara pembayaran potensial yang akan menurunkan biaya adopsi teknologi.

“Kita dapat mengembangkan solusi pembiayaan skala besar berkelanjutan dan inklusif  melalui dialog. Dan aksi lebih lanjut antara investor institusional, Multilateral Development Banks, institusi pembiayaan lain, industri, dan pembuat kebijakan,” jelasnya.

Semua itu kata Dadan, untuk meningkatkan kolaborasi, mengidentifikasi opsi pembiayaan yang inovatif. Termasuk meningkatkan pendekatan yang cocok untuk pembiayaan energi hijau dan transisi energi.

Dadan menyambut baik berbagai bentuk inisiatif kerja sama dan kemitraan baru, dalam mendukung upaya Pemerintah Indonesia mempercepat transisi energi.

Termasuk antara negara maju dan negara berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan transisi energi yang adil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

“Pada KTT G20 tahun lalu di Bali, Jepang telah meluncurkan inisiatif AZEC. AZEC diharapkan dapat menjadi kekuatan pendorong bagi kemitraan yang lebih luas di antara negara-negara ASEAN. Untuk menerapkan transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif menuju karbon netral,” ujar Dadan.

“Kita dapat mengambil tindakan melalui platform AZEC dalam mengembangkan infrastruktur energi terbarukan secara besar-besaran. Begitu juga dengan penelitian dan pengembangan, mengembangkan teknologi yang terjangkau dan industri pendukung yang kuat,” tutup Dadan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life