Home » Kenakan Baju Kesultanan Deli di Hari Pancasila, Presiden Jokowi: Inilah Indonesia

Kenakan Baju Kesultanan Deli di Hari Pancasila, Presiden Jokowi: Inilah Indonesia

by Junita Ariani
2 minutes read
Presiden Jokowi pimpin upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, di Monas Jakarta.

ESENSI.TV - JAKARTA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023).

Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden (Wapres) KH Wa’ruf Amin tiba di Monas pada pukul 07.47 WIB. Keduanya tampak mengenakan pakaian adat.

Presiden Jokowi terlihat mengenakan pakaian adat baju Kesultanan Deli sedangkan Wapres mengenakan pakaain adat Melayu.  Para tamu undangan dan para menteri Kabinet Maju juga terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai macam daerah.

Dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, baju adat yang dikenakan Presiden Jokowi di peringatan Hari Pancasila berasal dari Kesultaan Deli. Baju itu sama dengan yang dikenakan ketika Kepala Negara mendapatkan gelar kehormatan dari Kesultanan Deli pada 2018 lalu.

Hadir dalam upara tersebut Megawati Soekarnoputri, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menparekraf Sandiaga Uno.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo juga hadir.

Ketua DPR RI Puan Maharani tampil membacakan teks Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia adalah satu dari sedikit ngara yang berhasil menjaga stabilitas ekonominya di tengah krisis yang melanda dunia.

Begitu juga, Indonesia mampu menjaga stabilitas sosial dan politiknya. Inflasi terkendali dan investasi tumbuh dan lapangan kerja bisa bertambah.

Baca Juga  KLHK Targetkan Daerah di Indonesia Bersih dari Sampah dan Zero Emission

“Ini adalah sumbangsih seluruh anak bangsa. Berkat persatuan, berkat kerja keras dan gotong royong. Bangsa ini berhasil menghadapi tantangan dan semakin dipercaya dunia,” kata Jokowi.

Semua itu, kata Kepala Negara, pondasinya adalah Ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden I RI, Ir Soekarno. Menurutnya, ideologi harus dipegang terus untuk memperkokoh kemajuan bangsa.

Indonesia adalah Indonesia

Saat ini Indonesia masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata. Ini butuh kesinambungan dan keberlanjutan.

“Personil dalam pemerintah bisa berganti tapi perjuangan tak boleh berhenti. Keadilan, pemerataan dan kesejahtreaan adalah yang ingin kita wujudkan melalui reformasi struktural. Peningkatan kualitas SDM, hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Nusanatara (IKN),” jelas Presiden.

Dalam pidatonya, Kepala Negara juga mengatakan, kekayaan alam negeri ini harus bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Masyarakat di luar Jawa juga harus merasakan manfaat pembangunan signifikan yang ada.

Sebagai negara besar, Indonesia harus duduk dengan bangsa-bangsa lain. Kita siap bekerja sama, siap memimpin, siap berkolaborasi dengan negara manapun. Dan, menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.

Inilah Indonesia, Indonesia adalah Indonesia. Yang tidak dapat didikte oleh siapapun. Yang tidak dapat didikte oleh negara manapun. Namun, selalu siap berkontribusi bagi dunia,” tegas Presiden Jokowi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life