Home » Kepala BKF: Inflasi Juni Lanjutkan Tren Penurunan Hingga Semester I

Kepala BKF: Inflasi Juni Lanjutkan Tren Penurunan Hingga Semester I

by Junita Ariani
1 minutes read
Inflasi Juni 2023

ESENSI.TV - JAKARTA

Inflasi Indonesia terus melanjutkan tren penurunan hingga akhir semester I tahun 2023. Inflasi Juni 2023 tercatat 3,5 persen (year on year/yoy), menurun dari bulan Mei sebesar 4,0 persen (yoy).

“Semua komponen pembentuk inflasi menunjukkan tren penurunan,” kata Kepala BKF (Badan Kebijakan Fiskal) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Inflasi inti kata Febrio, tercatat 2,6 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan bulan Mei sebesar 2,7 persen (yoy). Sementara inflasi harga diatur pemerintah atau administered price melanjutkan tren menurun, meskipun masih berada pada level cukup tinggi, 9,2 persen (yoy).

“Dari sisi pangan, inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food juga terkendali. Berbagai kebijakan pengendalian harga pangan terus konsisten dilakukan,” kata Febrio, dalam rilisnya, Selasa (4/7/2023), di Jakarta.

Kepala BKF menjelaskan peningkatan stok pangan secara berkala dan pelaksanaan Gelar Pangan Murah di seluruh Indonesia. Hal itu berdampak signifikan pada penurunan inflasi volatile food hingga mencapai 1,2 persen (yoy) pada Juni 2023.

Baca Juga  Airlangga Sebut Industri 4:0 Tingkatkan Pertumbuhan PDB Hingga Dua Persen

Ini jauh lebih rendah dibandingkan puncak tekanan harga pangan yang terjadi pada bulan Juli 2022 di level 11,5 persen (yoy).

“Begitupun, beberapa komoditas, seperti daging dan telur ayam, mengalami peningkatan harga akibat kenaikan permintaan. Seiring perayaan Iduladha serta kenaikan harga pakan dan bibit ayam,” ujarnya.

Febrio menegaskan, ke depan pemerintah akan terus mewaspadai potensi risiko El Nino pada gejolak pangan. Di antaranya melalui program edukasi ke petani terkait strategi tanam.

Kemudian mendorong optimalisasi penggunaan infrastruktur pengelolaan air untuk meminimalkan risiko gagal panen.

“Pemerintah akan berupaya mengendalikan kenaikan harga dengan mengantisipasi risiko-risiko yang dapat menyebabkan gejolak harga. Hal ini untuk mencapai sasaran inflasi 3,0±1,0 persen di akhir 2023,” jelasnya.

Menurut Febrio, upaya pengendalian harga pangan secara menyeluruh akan terus diperkuat dengan koordinasi pusat dan daerah. Termasuk dalam mengoptimalkan APBN dan APBD dalam menjaga stabilitas harga. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life