Home » Kolaborasi Kemendikbudristek dan Mitra Daerah, Apa Tujuannya?

Kolaborasi Kemendikbudristek dan Mitra Daerah, Apa Tujuannya?

by Administrator Esensi
2 minutes read
Festival Mitra Daerah

ESENSI.TV - JAKARTA

Sebagai upaya mempermudah satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten menyelenggarakan Festival Mitra Daerah. Dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar, pada 21 s.d. 23 Juni 2023. Mitra daerah yang terlibat pada festival ini adalah Yayasan Bhakti Barito, Taman Mini Indonesia Indah, Museum Batik Indonesia, Museum Listrik dan Energi Baru, dan Museum Penerangan Republik Indonesia.

Selanggarakan Festival Mitra Daerah Untuk Jalankan Merdeka Belajar

Kepala BPMP Provinsi Banten, Afrizal Sihotang menyampaikan penyelenggaraan festival ini bertujuan untuk menyebarluaskan peran mitra daerah. Yang dapat digandeng satuan pendidikan dalam menjalankan kebijakan Merdeka Belajar. Salah satunya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). “Kami  ingin menjalin sinergitas antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Kebijakan Merdeka Belajar sehingga satuan pendidikan khususnya jenjang SD dan SMP se-Provinsi Banten dapat melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar,” tutur Afrizal saat dihubungi dalam pembukaan festival di kantor BPMP Lebak, Banten, pada Rabu (21/6).

Saat pembukaan festival, BPMP Provinsi Banten juga meluncurkan modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang disusun bersama mitra daerah. P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan.

“Tujuan muatan dan kegiatan pembelajaran proyek ini tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler, namun satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan P5,” ungkap Afrizal.

Kunci Sukses Implementasi Kurikulum Merdeka

Dalam kesempatan ini, Afrizal juga menyampaikan kunci sukses implementasi Kurikulum Merdeka untuk P5. Pertama, kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen tinggi. Kedua, pengembangan kurikulum yang relevan. Ketiga, menggunakan metode pembelajaran yang inovatif. Keempat, mengembangkan profesionalisme guru.

Baca Juga  Pemprov Jabar Bakal Larang Penjualan "Chiki Ngebul"?

Kelima, kolaborasi dan berkomunikasi dengan orang tua siswa, dan keenam, mengintegrasikan P5 dalam kurikulum pembelajaran. “Contohnya, menggunakan video untuk pembelajaran, kemudian mengajak siswa berkunjung ke museum sebagai media pembelajaran,” ungkap Afrizal.

Hadir membuka secara resmi, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang mengapresiasi penyelenggaraan Festival Mitra Daerah dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar. Menurut Iti, kebijakan Merdeka Belajar ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menciptakan kemerdekaan kepada para pelajar dalam mengembangkan minat dan bakatnya.

“Konsep pendidikan sekarang adalah Merdeka Belajar. Jadi melibatkan seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk mendorong minat dan bakat anak-anak kita, generasi-generasi pelajar,” ujar Bupati Lebak.

Kolaborasi Ciptakan Pelajar Pancasila Cinta Indonesia

Iti meyakini, dengan kolaborasi yang dibangun bersama-sama oleh semua pemangku kepentingan dapat mewujudkan Pelajar Pancasila yang cinta kepada tanah air, mengedepankan wawasan kebangsaan, dan menjaga toleransi. “Jadi berikan ruang yang seluas-luasnya bagi anak kita untuk mengenyam pendidikan sesuai dengan yang diminatinya. Jadi tidak ada diskriminasi, tetapi berikan ruang yang seluas-luasnya tanpa membedakan satu dengan yang lainnya,” tuturnya.

Festival Mitra Daerah dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar ini dihadiri oleh puluhan pemangku kepentingan di bidang pendidikan se-Provinsi Banten antara lain para kepala dinas, guru pada jenjang pendidikan SD dan SMP, para siswa, perwakilan orang tua dari perkumpulan komite sekolah, serta organisasi terkait.

Dalam festival ini, mitra daerah tersebut menghadirkan koleksi-koleksinya untuk dijadikan media pembelajaran bagi guru, orang tua, dan siswa yang hadir pada kegiatan ini.

Di Museum Batik Indonesia, guru mendapatkan pembekalan terkait materi batik sebagai bahan ajar bagi peserta didik. Para peserta didik juga dapat mengikuti workshop pembuatan batik tulis dan cara mengenakan kain batik yang menarik.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life