Home » PPIH Arab Saudi Melakukan Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas

PPIH Arab Saudi Melakukan Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Petugas haji membawa jemaah haji Indonesia yang sakit ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf, Selasa (27/6/2023). Foto: Kemenag

ESENSI.TV - JAKARTA

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengatakan, tahun ini PPIH Arab Saudi juga mensafariwukufkan jemaah lansia dan disabilitas.

Mereka adalah jemaah lansia atau difabel yang memiliki keterbatasan dalam pergerakan, sehingga tidak bisa melakukan apa-apa atau memiliki keterbatasan kemampuan fisik berat.

Jemaah haji lansia dan disabilitas diberangkatkan dengan lima bus (kursi duduk) dari lima hotel pada empat wilayah.

Yaitu Syisyah (2), Jarwal, Misfalah dan Raudhah.

Jemaah safari wukuf lansia dan disabilitas ini mulai naik bus pada sekitar pukul 10.00 WAS.

“Selanjutnya mereka diantar menuju Arafah untuk safari wukuf pada pukul 12.00 WAS,” papar Khalilurrahman.

Jemaah Haji yang Sakit

Jemaah haji Indonesia yang sakit, diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf, Selasa (27/6/2023).

Kepala Seksi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. Andi Ardjuna mengatakan, ada 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan.

“Hari ini kita memberangkatkan 238 jemaah yang sakit dan dirawat di KKHI untuk disafariwukufkan. Mereka terdiri atas 48 jemaah sebagai pasien baring, dan 190 jemaah sebagai pasien duduk,” terang Ardjuna di KKHI Makkah, Selasa (27/6/2023), dalam laman resmi Kemenag.

Baca Juga  11 Ribu Penggilingan Padi Tutup, Pemerintah Diminta Evaluasi Kebijakan Perberasan

Ardjuna menjelaskan, pihaknya telah melakukan proses screening jemaah yang dirawat di KKHI berdasarkan kriteria safari wukuf yang telah ditetapkan.

Jemaah yang memenuhi kriteria, disafariwukufkan. Sementara jemaah yang tidak memenuhi kriteria safari wukuf, dibadalhajikan.

“Dari proses screening itu, kita mendapatkan 238 jemaah yang hari ini disafariwukufkan,” jelas Imran.

Andi Ardjuna menjelaskan sejumlah kriteria jemaah sakit yang bisa disafariwukufkan. Pertama, transportable.

“Jemaah bisa dibawa dengan sarana transportasi bus menuju Arafah tanpa ada kendala,” jelasnya.

Kedua, hemodinamic.

Kriteria ini berkenaan dengan tensi dan tekanan darah darah jemaah yang stabil, dalam kondisi yang memungkinkan untuk disafariwukufkan.

Ketiga, tidak terjadi inspeksi akut,” sebutnya.

Jemaah safari wukuf ini diberangkatkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah.

Mereka diberangkatkan dengan 15 bus, terdiri atas 6 bus baring dan 9 bus duduk.

“Untuk bus duduk, rata-rata diisi 25 jemaah. Sementara untuk bus baring, diisi delapan jemaah,” jelas Ardjuna.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaterkini
#beritaviral

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life