Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional tahun 2021-2024. Perpres ini disusun sebagai upaya Indonesia untuk mencapai sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Guna meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, iklim usaha dan daya saing, serta memperluas kesempatan kerja. Harapannya, di akhir tahun 2024 Indonesia memiliki satu juta wirausaha baru. Mereka akan menjadi roda penggerak utama bangsa dalam beberapa tahun ke depan.
Target nasional ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dengan meluncurkan Program Wirausaha Merdeka pada tahun yang sama. Program ini kemudian diintegrasikan ke dalam paket kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menyasar mahasiswa di perguruan tinggi.
Asah Jiwa Kewirausahaan dengan Ikuti Program Wirausaha Mereka
Melalui kolaborasi dengan Perguruan Tinggi yang berperan sebagai Pelaksana (PTP), Program Wirausaha Merdeka mengembangkan pembelajaran wirausaha. Yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa.
Setelah berhasil menggaet lebih dari 11.000 mahasiswa di seluruh Indonesia pada angkatan yang pertama tahun 2022 untuk bergabung, Program Wirausaha Merdeka kini tengah membuka pendaftaran mahasiswa. Untuk angkatan yang kedua tahun 2023.
“Selain bermanfaat bagi mahasiswa dan lingkungan sekitarnya. Dengan melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki bekal sebagai wirausahawan, Program WMK juga mendukung target pencapaian nasional satu juta wirausahawan baru pada tahun 2024,” terang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Pada acara Grand Launching Program Wirausaha Merdeka tahun 2023 pada (19/06).
Menjadi Wirausahawan Butuh Komitmen
Dalam kesempatan yang sama, tiga PTP yang tergabung dalam Program Wirausaha Merdeka tahun 2023 juga membagikan pandangannya. Tentang urgensi pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa. Pada sesi diskusi yang mengundang perwakilan Universitas Brawijaya (UB), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo) itu, dibahas alasan utama keraguan mahasiswa Indonesia untuk memulai karier sebagai wirausahawan.
“Saat ini masih banyak mahasiswa yang menganggap menjadi wirausahawan itu hal yang sangat sulit. Memang, dalam bidang ini dibutuhkan komitmen dan proses yang panjang untuk meraih kesuksesan,” tutur Mohammad Iqbal, perwakilan dosen dari UB.
Alasan tersebut juga diamini oleh Nyoman Karina Wedhanti dari Undiksha. Namun dia juga menambahkan unsur penting dalam berwirausaha yaitu kepercayaan diri. Menurut Karina mahasiswa memiliki minat dan potensi yang sangat besar sebagai wirausahawan. Namun masih takut untuk gagal sehingga ragu untuk memulai.
“Dengan pembekalan dan bimbingan yang komprehensif, kepercayaan diri mahasiswa akan bisa dibangun dengan lebih kuat,” imbuhnya.
Program Wirausaha Merdeka, Solusi Kembangkan Kemampuan Wirausaha
Oleh sebab itu, kehadiran Program Wirausaha Merdeka bisa menjadi solusi untuk terus mengakselerasi jumlah lulusan perguruan tinggi yang memiliki kemampuan kewirausahaan mumpuni. Selama mengikuti program ini, mahasiswa akan mendapatkan dukungan secara intensif baik melalui lokakarya maupun praktik secara langsung dengan merancang purwarupa dari bisnis yang ingin dikembangkannya di masa yang akan datang.
“Sebagai PTP, kami sudah menyiapkan program yang diharapkan mampu membangkitkan jiwa berwirausaha dan memberikan pengetahuan praktikal yang bisa kamu aplikasikan di ide-ide bisnis kamu. Ayo segera daftarkan diri kamu di Program Wirausaha Merdeka dan mari kita belajar wirausaha untuk mendukung pembangunan ekonomi bangsa,” ajak Selvy Kalele, perwakilan dari Polimdo.
Pada pelaksanaan angkatan kedua, Program Wirausaha Merdeka menargetkan 12 ribu mahasiswa untuk bergabung dan belajar di 34 Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) yang tersebar di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat dibanding angkatan pertama. Hingga saat ini, terdapat 34 PTP yang terpilih sudah melalui rangkaian tahap seleksi yang sudah dilaksanakan sejak Maret lalu dengan berbagai persyaratan yang diharapkan mampu memilih perguruan tinggi terbaik yang bisa dihadiri oleh mahasiswa.
Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen