Ternyata masing-masing menteriĀ memiliki kisah tersendiri dalam membuat staminanya bagus dalam menghadapi pekerjaannya sebagai pejabat negara.
Lantas bagaimana mereka meningkatkan staminanya dan menghabiskan waktu senggangnya? Yuk, kita kepoin apa saja yang dilakukan para menteri ini.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengakui perlu stamina prima untuk mendampingi seluruh kegiatan PresidenRI Joko Widodo (Jokowi).
āKalau kita sendiri tidak sehat, tidak kuat, tidak menyiapkan diri pasti akan kedodoran mendampingi Presiden]. Beliau kan sangat energik,ā aku Pramono.
Hal itu diungkapkan Pramono dalam Podkabs Episode Perdana yang ditayang di kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Minggu (12/2/2023).
Pramono pun membagikan kiatnya agar tetap fit dalam mendampingi Presiden. Salah satunya adalah dengan bersepeda, yang merupakan hobinya.
āMinimum seminggu tiga kali, setiap Selasa, Kamis, Sabtu. Kalau Sabtu 100 kilometer. Jadi targetnya seminggu 200 kilometer,ā ungkapnya.
Pramono juga menyebutkan bahwa menghabiskan waktu dengan cucu juga menjadi hal yang dinikmatinya saat waktu senggang.
āCucu ini betul-betul menjadi energi buat saya, hampir setiap hari kita bisa video call. Kalau saya enggak video call, dia yang video call,ā ucapnya.
Jogging Minimal 10 Ribu Langkah
Berbeda dengan Seskab Pramono Anung, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi memilih untuk rutin lari santai atau jogging.
Setiap harinya, Retno menargetkan untuk dapat menempuh minimal 10 ribu langkah.
āJadi misalnya hari ini karena subuhnya sekitar jam 04.15, jam 04.15 saya subuhan, jam 4.45 saya udah jogging all the way sampai jam 6. Jadi, itu ritme saya setiap hari,ā kata Retno.
Selesai olahraga, Retno mengaku langsung bersiap untuk menjalankan segala aktivitasnya sebagai menteri luar negeri.
āMaksimum jam 7 itu saya sudah selesai, dan jam 7 itu saya sudah mulai bekerja,ā ujar Retno dalam Podkabs Episode 8.
Ia membagikan pengalaman uniknya berolahraga di dalam kereta dari Polandia ke Ukraina saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi.
āSaya enggak mungkin olahraga mepet-mepet, kan. Jadi satu-satunya waktu yang ada adalah di dalam kereta,” ujarnya.
“Jadi, ada Paspampres, bapak-bapak yang pake senjata. Pak, izin ya, Pak. Saya jalan-jalan, jalan-jalan sampai 10 ribu langkah,ā ucapĀ Retno.
Tenis Meja
Cerita berbeda datang dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga. Ia memilih tenis meja sebagai hobinya.
āTenis meja itu hobi, jadinya kita tidak merasa capai,ā kata Bintang di Podkabs Episode 3.
Bintang menambahkan, permainan tenis meja juga menjadi salah satu wahana diplomasi dalam menjalankan pekerjaannya.
āSaya pernah diundang juga main di salah satu media, gitu. Roadshow-nya melalui tenis meja juga ya dengan pendekatan-pendekatan dengan teman-teman media,ā ujar Menteri PPPA.
Mantan Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali ini pun mengisahkan pengalaman tak terlupakannya saat bertemu jodoh di ajang pertandingan tenis meja.
āItu kan saya mahasiswa, tahun 1990-an ya. Kita membuat event nasional, ketuanya suami saya, sekretarisnya saya. Ketemu jodohnya di sana,ā ungkap Bintang tersenyum. *
#beritaterkini#beritaviral
Editor: Junita Ariani