Home » Barantin Belawan Hadirkan Q-IPAS, Inovasi Baru Tingkatkan Layanan Publik

Barantin Belawan Hadirkan Q-IPAS, Inovasi Baru Tingkatkan Layanan Publik

by Junita Ariani
2 minutes read
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan didampingi Kepala Karantina Belawan Lenny Hartati Harahap saat Launching Q-IPAS di UPT Barantin Belawan

ESENSI.TV - BELAWAN

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Indonesia atau Barantin Belawan meluncurkan inovasi Sistem Informasi Perkarantinaan Terintegrasi (Q-IPAS).

Inovasi ini merupakan upaya untuk percepatan layanan informasi perkarantinaan Indonesia dalam mendukung National Logistic Ecosystem (NLE).

Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi mengatakan, Q-IPAS mampu memangkas dwelling time. Karena telah mengintegrasikan informasi persyaratan layanan karantina hewan, ikan dan tumbuhan.

“Begitu juga dengan konservasi sumber daya alam dan ekosistem dalam sebuah sistem informasi terintegrasi berbasis web,” ucap Junaidi.

Junaidi menyampaikan itu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/10/2023) di Belawan, Medan.

Menurutnya, inovasi layanan yang merupakan salah satu implementasi Perpres No. 45 Tahun 2023 memiliki berbagai fitur yang dibutuhkan oleh pengguna jasa karantina.

Seperti regulasi, persyaratan layanan perkarantinaan, mesin pencarian komoditas, microlearning center, SSM-QC. Ada juga Link website yang mendukung layanan perkarantinaan, dan lain sebagainya.

Launching inovasi ini kata dia, diharapkan mampu menghadirkan sarana sumber informasi serta pengembangan layanan perkarantinaan.

Memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dan industri serta instansi terkait. Sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap proses lalu lintas barang ekspor, impor serta antar area.

Hadirkan Pelayanan Publik Lebih Baik Lagi

Kepala Barantin Belawan, Lenny Harahap menambahkan, peluncuran Q-IPAS ini berdasarkan pasal 78 Undang-Undang No. 21 Tahun 2019.

Di mana, Barantin diamanahkan untuk menyelenggarakan sistem informasi perkarantinaan Indonesia yang terintegrasi. Tentang karantina Ikan, Hewan dan Tumbuhan.

Baca Juga  Mudahkan Pengguna Jasa, KKP Perkuat Digitalisasi Layanan

Juga tentang upaya melindungi pertanian Indonesia dalam mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Dalam pencegahan masuk atau tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme penyakit tumbuhan karantina (OPTK).

“Semoga hadirnya proyek perubahan ini, dapat menjadikan pelayanan publik lebih baik lagi. Dengan semangat Hari Karantina yang ke 146 semoga menjadikan Badan Karantina Indonesia KUAT (Kompeten Unggul Amanah Tangguh). Terutama dimasa era digitalisasi 5.0 saat ini,” ujar Lenny.

Sementara, Widi Hardjono dari Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian yang hadir secara virtual mengatakan, inovasi ini sejalan dengan paket kebijakan ekonomi XI.

Di mana pada butir ketiga disebutkan tentang pengendalian risiko terpadu untuk memperlancar arus barang di tempat pemasukan dan pengeluaran.

Terkait kinerja operasional Karantina Belawan sampai September 2023, Lenny menatakan, jumlah sertifikasi ekspor komoditas pertanian sebanyak 8.837 kali. Dengan volume ekspor sebanyak 866 ribu ton dengan 178 komoditas.

“Dari jumlah tersebut, nilai ekspor yang dihasilkan berkisar Rp13,2 triliun. Dengan komoditas unggulan minyak sawit, cangkang sawit, kopi biji, pinang biji dan sayuran kubis,” jelasnya.

Ia menjelaskan, Q-IPAS yang dilaunching pada tanggal 12 Oktober 2023 lalu dapat dibuka di mana saja, dan dapat diakses melalui smartphone.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life